[PUISI] Menikmati Dengki

Deru guliran media sosial bergema
Ruangan ini kosong penuh maya
Leherku tertekuk dengan niat seraya memirsa
Oh, hebatnya, pujaku pada kehidupan mereka berjiwa
Sedang aku hanya menggemulai bermain gawai
Lihai menggeletak dan sangsi kapan sampai
Seperti kalangan berharta yang menikmati
Yang terus menggencarkan gemilang dunianya tanpa henti
Teka-teki dalam kepala terus mendebat menebak
Geram akan kejomplangan yang harus dihadapi sampai akhir
Kembali aku berkeluh ingin Tuhan terdesak
Penuh keserakahan untuk segera ubah takdir
Sekali lagi yang tak guna ini tidak tahu diri
Lupa dermawan-Nya tak membuatku mati
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.