Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Penipu Itu Kusebut Hujan

ilustrasi wanita (pexels.com/Ivan Samkov)

Sungguh, engkau sekumpulan awan hitam

Pada saat itu aku dalam kehidupan yang kelam

Kehidupanku ibaratkan kerang yang kehilangan cangkangnya

Yang kehilangan rasa peluk kasih sayang

 

Aku berjalan menelusuri daerah perkotaan

Orang menganggapku sebuah benalu yang membisu

Tiada siapa-siapa yang dapat menemaniku

Hanya engkaulah yang menjadi sahabatku

 

Engkau menghapus air garam di mataku

Meski kau tahu aku sedang menangis

Terima kasih, oh, hujan

Aku jadi tahu betapa tidak bergunanya mereka

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abrar Hrp
EditorAbrar Hrp
Follow Us