[PUISI] Penipu Itu Kusebut Hujan

Sungguh, engkau sekumpulan awan hitam
Pada saat itu aku dalam kehidupan yang kelam
Kehidupanku ibaratkan kerang yang kehilangan cangkangnya
Yang kehilangan rasa peluk kasih sayang
Aku berjalan menelusuri daerah perkotaan
Orang menganggapku sebuah benalu yang membisu
Tiada siapa-siapa yang dapat menemaniku
Hanya engkaulah yang menjadi sahabatku
Engkau menghapus air garam di mataku
Meski kau tahu aku sedang menangis
Terima kasih, oh, hujan
Aku jadi tahu betapa tidak bergunanya mereka
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.