Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Pulang

ilustrasi rumah (unsplash.com/Valentina Locatelli)
ilustrasi rumah (unsplash.com/Valentina Locatelli)

Ku pulang disambut dengan amarah
Hingga rasanya hinggap di dada
Aku ingin riangku selalu ada
Tapi nyatanya, selalu ada keadaan yang menyesakkan saja

Konsistensiku membangunnya
Runtuh seketika atas ucapannya
Lari tak bisa, niat pergi pun, tak mengubah apa-apa

Cerita dirasa hati, membuatnya terpenjara ingin mati
Akan ku tahu bahwasanya aku, makhluk Tuhanku
Adanya hidupku seraya garis mampuku
Ayolah, kau bisa. Begitukah caranya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
dearisa .
Editordearisa .
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Bayang-Bayang Sengkuni

23 Sep 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction