Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rapuh

illustrasi wanita sedih (pexels.com/Pixabay)
illustrasi wanita sedih (pexels.com/Pixabay)

Aku berdiri dengan kedua kaki yang lapuk,
Sangat lapuk hingga aku takut melangkah,
Sebab setiap jejak bisa saja menghancurkannya.
Namun diam pun tak menjamin,
Bahwa kehancuran takkan datang.

Entah esok, lusa, atau selamanya.

Aku terjebak dalam kekhawatiran,
Jika ada yang berkata dunia ini tempat penyiksaan,
Aku takkan membantah,
Sebab kebenaran itu terasa nyata.

Kini, aku masih bertahan,
Dengan doa yang sama,
Berharap ada cahaya di ujung nestapa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Puisi Terkutuk

30 Sep 2025, 07:02 WIBFiction
ilustrasi orang berdiri di pinggir jalan

[PUISI] Melipat Jarak

29 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
dua bolpen kembar

[CERPEN] Pulpen Kembar

28 Sep 2025, 22:15 WIBFiction
ilustrasi tidur

[PUISI] Mimpi Belaka

27 Sep 2025, 23:15 WIBFiction