Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rindu yang Tak Pernah Selesai

ilustrasi pria membawa tas ransel
ilustrasi pria membawa tas ransel (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Ada jarak yang tak diukur waktu,
hanya ditakar oleh seberapa sering
aku menyebut namamu dalam diam.

Rindu ini tumbuh tanpa izin,
menyelinap di antara pagi dan senja,
mengikat hatiku pada bayangmu
yang tak lagi bisa kusentuh.

Cinta, rupanya tak selalu hadir bersama,
kadang ia tinggal sebagai gema
suara lembut yang tak pernah padam,
meski dunia memaksaku melupakanmu.

Dan di setiap hembus angin yang singgah,
aku tahu hatiku masih pulang padamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Sore yang Sama

17 Okt 2025, 19:46 WIBFiction
ilustrasi suasana senja

[PUISI] Golden Hour

17 Okt 2025, 19:07 WIBFiction
ilustrasi pandangan mata

[PUISI] Tragedi

16 Okt 2025, 20:46 WIBFiction
potret bendera Indonesia

[PUISI] Merawat Ingatan

16 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi foto jam tangan yang mewakili waktu

[CERPEN] Perampok Waktu

15 Okt 2025, 20:58 WIBFiction
ilustrasi matahari terbit di pagi hari

[PUISI] Peluk Pagi

13 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi pria menangkupkan tangan ke wajah

[PUISI] Keluhan si Payah

13 Okt 2025, 05:04 WIBFiction