[PUISI] Rindu yang Tak Pernah Selesai

Ada jarak yang tak diukur waktu,
hanya ditakar oleh seberapa sering
aku menyebut namamu dalam diam.
Rindu ini tumbuh tanpa izin,
menyelinap di antara pagi dan senja,
mengikat hatiku pada bayangmu
yang tak lagi bisa kusentuh.
Cinta, rupanya tak selalu hadir bersama,
kadang ia tinggal sebagai gema
suara lembut yang tak pernah padam,
meski dunia memaksaku melupakanmu.
Dan di setiap hembus angin yang singgah,
aku tahu hatiku masih pulang padamu.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.