Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rona yang Memudar

ilustrasi pepohonan dan alam sekitar (pexels.com/Anton Atanasov)

Katakan pada angin aku merindukan embusnya membelai lembut kita

Di bawah matahari yang terhalang dedaunan

Suara kita menantang gemeresik pepohonan

Dan tawa yang mengalun merdu mengalahkah deru dunia di luar sana

Bersembunyi di bawah biru langit tanpa tatapan yang menghakimi

Sekali lagi aku ingin mendengarnya memenuhi kepala

Diiringi celoteh tanpa makna yang menjadi sandaran kita

Kaki kita saling mengejar, pada akhirnya selalu beriringan

Melebur di setiap waktu meski kini membiru

Binar mata yang redup dan tawa yang luput

Seperti mendung di musim hujan yang lupa akan hangat mentari

Arus angin telah membawa rona dunia kita 

Menjadi misteri yang samar terbayang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us