Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sajak Karhutla

pexels.com/Karol wisnewski

Setiba fajar
Asbut liar masih gencar menjalar
Menabun atap serta kotaku
Menghalau netra berpandang semu

Surya di tengah kota
Tampak berkilap lelah
Tatkala kau menjarah hutan dan tanah
Empat koma lima juta dataran t'lah kau sapu
Belum puaskah bagimu memburu rayu?
Hingga langit cerah kau buat berpijar tura  

Kanal kering kau sambar sesuka asa
Abu mengudara peringatkan kabut bencana
Seumpama senja yang sedang gelisah
Langit membentang jingga menggelora|
Raut pilu kian nestapa

Habis
Habis sudah jenggala kau rebah
Upaya perwujudan dia yang memprakarsai 
Terang bertepi meski di hati kami enggan sudi
Bagi tirani yang berulah keji
Lenyapkan kesegaran kami

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us