[PUISI] Sara Bara

Pernah suatu cerita menumpu pada suatu aku
Yang rawan terluka dan berbahan dasar nyawa
Lalu hujan bernama haru meneguk tuntas segelas netra
Aku tiba, namun pulangku entah di mana
Kubawa pulangmu, kata kelopak pintu saat membukaku dengan paksa
Bersama maras kutepis keras ia
Toh rumah adalah peluang terbesarku untuk hilang
Jangan berhenti, kata barisan jalan yang menyeberangiku
Ada jarak yang menempuhku dalam perjalanan bernama pulang
Namun segumpal jurang jatuh dalam diriku yang lebam
Seolah pergi adalah satu-satunya jarak yang bisa kutangani
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.