Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sehari Sebelum Mati

Ilustrasi mencintai langit senja. Sumber: Pexels.com/Hassan OUAJBIR

Renungan sehari sebelum kematian

Pagi, sehari sebelum mati,
aku bersyukur sebelum membuka mata,
seolah syukurku dapat menebus,
semua fajar yang dulu kulewati.

Hari berjalan seperti biasa,
seakan tidak ada hal yang istimewa.
Tapi setiap detik terasa berarti,
seolah waktu ingin aku pergi.

Aku tak ingin ada yang terabaikan.
Kutatap setiap wajah yang kulewati,
kubiarkan senyum menyapa lebih dulu,
meski ada kala hatiku terbelenggu pilu.

Malam, sehari sebelum mati,
aku bersimpuh dalam sunyi.
Berdoa bukan untuk surga,
tapi untuk mendekat pada-Nya.

Hari telah tiba,
namun hidup masih memanggil,
dan aku pun melanjutkan hari,
seolah hari ini, sehari sebelum mati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us