Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sepeda Tua Bapak

Pixabay
Pixabay

"Pak, sampai kapan sepeda itu akan kau kayuh?"

Pak, umurmu telah menua
Tapi tenagamu tak kunjung berkurang 
Tetap dengan ketangguhan
Mengayuh hingga tujuan

"Hingga aku sampai pada akhir, hingga kaki ini tak bisa lagi mengayuh." 
Itu selalu menajadi jawabanmu

Aku bangga akan ketangguhanmu
Aku senang Bapak masih sehat
Tapi ada terselip khawatir,
Kala keramaian mengintai keselamatammu

Mereka sudah sibuk bermotor
Bapak masih saja setia dengan sepeda tua itu

Pak, aku menawarkan kenyamanan
Bukan ingin mengungkung Bapak
Aku takkan mematahkan sayap Bapak

Tapi Bapak tetap saja mengabaikanku
Simpan sepeda tua itu

Aku tahu perjalanannya telah jauh
Tanpanya mungkin aku tak bisa seperti ini 
Aku tahu itu sejarah buat bapak
Aku bukan ingin melenyapkanya
Hanya ingin bapak berhenti mengayuhnya

Sudah cukup jerih lelahmu
Kini waktunya aku membawamu 
Berkeliling tanpa sepeda tua
Yang dulu pernah membawaku pergi bersamamu 

Pak, bukan sepedanya yang berkesan
Tapi waktu bersama Bapak

Jadi simpan saja kenangan itu, aku ingin menghabiskan waktu bersama Bapak

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us