[PUISI] Sepucuk Surat Tua

Angin bertiup kencang sore ini
Membuat banyak daun berguguran
Ranting pohon pun banyak berpatahan
Ternyata hujan sudah turun deras
Sudah siap mengamati keluar
Aku melanjutkan membaca buku ini
Buku kesukaan ibu waktu muda dulu
Hingga sekarang kata ibu
Apa spesialnya buku ini
Padahal ini hanya buku biasa bagiku
Rasa penasaran ku semakin menjadi
Mungkin ini alasannya
Sepucuk surat tua
Aku perlahan membukanya
Dan terjawab sudah semuanya
Pasti karena surat tua ini
Sepucuk surat tua
Yang ditulis oleh seorang pria
Siapakah pria romantis ini?
Sungguh pasti dia sang pujangga
Hingga akhir kalimat itu kubaca
Senyum ku melebar
Ternyata sang pujangga itu adalah
Ayahku sendiri
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.