Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tentang Kita

pixabay/DariuszSankowski

Ketika tangismu adalah tangisku
isakmu menjadi suara yang memilukan
nada yang menggores telinga
menyayat jiwa paling dalam
membunuh tawaku seketika

Ketika sakitmu adalah sakitku
gigilmu menjadi suhu terdingin di dunia
membekukan aliran darahku
menggerogoti ganas tubuh sehatku
hingga tak mampu menatap lemahmu

Tubuh dan ruh kita dua
namun hati terikat begitu kuat
darah mengental tanpa sekat
menjadikan kita satu jiwa
saling memiliki separuh nyawa

Tertawalah lagi riuhkan hariku
warnai juga luas langitku
biru, putih, orange, bahkan tosca
dan berlarilah ke semua penjuru tempat
lalu kembalilah dekap ragaku

Ketika bahagiamu adalah bahagiaku
kamu sudah memiliki jiwaku
seutuhnya...
menjadi nyawaku yang berharga
selamanya...

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us