Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Terikat

ilustrasi orang melihat kota (unsplash.com/ Amir Hosseini)
ilustrasi orang melihat kota (unsplash.com/ Amir Hosseini)

Hatiku tertinggal di rumah,
melekat di dinding kamar, tumbuh seadanya
dan pada mereka yang mengukirku
tanpa banyak kata terucap

Aku berjalan mengitari waktu,
berharap mereka menyembuhkanku
dari rindu di pelupuk mata,
yang kian subur di setiap masa

Namun ada jeda di tiap kata,
merunut perkara yang mungkin menyela
ada kosong di sela tawa,
terpisahkan jarak yang telah lama

Segala yang tertahan
berpraduga atas ikatan
hanya kesal berujung hampa udara
kita sesak tanpa menyadarinya

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Desi
EditorIrma Desi
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Saat Kita Memilih Selesai

29 Des 2025, 18:07 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tukang es krim

[PUISI] Balada Tukang Es

26 Des 2025, 21:27 WIBFiction
pesawat kertas

[PUISI] Terbang

26 Des 2025, 17:47 WIBFiction