[PUISI] Tiada Lagi Jalan Setapak

Kita pernah bersisian
pada jalan setapak yang
tak pernah muat meski
aku sendiri berjalan di atasnya.
Musim lalu
Kunang-kunang kembali
menjumpai aku
dan bertanya: di mana kau?
Rerumputan
makin kering
dan membiru.
Selagi aku
masih berisik dan
bisu.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.