Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[CERPEN] Bahagia itu Sederhana

ilustrasi es krim cone (vecteezy.com/8727133)
ilustrasi es krim cone (vecteezy.com/8727133)
Intinya sih...
  • Gadis kecil menangis karena ditinggalkan ayahnya, tapi ibu angkatnya menghibur dengan es krim
  • Ibu angkat membawa gadis kecil membeli es krim dan mereka makan bersama di taman
  • Kebahagiaan sederhana bisa didapat dari hal-hal kecil seperti es krim
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kulihat seorang gadis kecil menangis. Memeluk erat boneka kesayangannya. Air matanya mengalir membasahi pipinya. Dia melambaikan tangannya kepada seorang lelaki paruh baya. Lelaki paruh baya itu adalah ayah sang gadis kecil. Namun, ia tak menghiraukan lambai sang buah hati, dan pergi meninggalkannya.

Aku tak kuasa menahan tangis. Namun, aku harus menahannya agar ia tak semakin menangis. Kudekati gadis kecil itu dan mengusap air matanya.

"Sudah jangan menangis nak! Bunda punya sesuatu untukmu," Kubelai rambutnya sembari menenangkannya. Dia mulai berhenti menangis dan menatapku dengan sesenggukan.

"Apa itu Bunda?"

"Sesuatu yang dapat menenangkanmu."

"Iya Bunda, tapi itu apa?"

"Hmm, apa ya?" godaku, yang membuatnya semakin merengek untuk diberi tahu. Lucu sekali gadis kecilku ini.

"Bunda, apa itu?" rengeknya lagi.

"Oh tentu saja.... es krim."

"Aku mau bunda."

"Baiklah, ayo kita beli es krim sekarang!" ajakku kepada gadis kecil. Kuraih tangannya dan kutuntun dia menuju sebuah toko di pinggir jalan. "Klinting," suara bel berdenting ketika kami memasuki toko tersebut. Berbagai macam barang dijual didalamnya. Dari makanan, minuman, sembako, dan lain sebagainya ada didalamnya.

Kupandang seluruh isi toko dan kudapati apa yang kami cari. Sebuah kotak pendingin yang tak jauh dari kami. Kotak itu berisi berbagai macam jenis es krim. Kuambil es krim rasa coklat kesukaannya dan es krim rasa vanilla kesukaanku. Kami pun menuju kasir untuk membayar es krim tersebut.

Kubisikkan di telinganya, "Nak, kita makan es krim di taman itu ya!" Dia hanya mengangguk riang. Melupakan apa yang telah terjadi kepadanya. Kami berjalan menuju taman. Sebuah bangku kosong terlihat. Kami berjalan menuju bangku tersebut untuk duduk.

Setelahnya, kusodorkan es krim yang baru saja dibeli dari toko kepada gadis kecilku. Dimakannya es krim itu dengan lahap. Kulihat mulutnya penuh dengan lelehan es krim. Aku tersenyum kecil melihatnya.

"Aku senang sekali, terima kasih Bunda." Ujarnya.

"Dengan senang hati Nak."

Sungguh kebahagian itu sangat sederhana. Hanya dengan sebungkus es krim kebahagian itu datang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us