Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Olahan Fermentasi Kedelai, Ternyata Gak Cuma Tempe

Ilustrasi natto (pixabay.com/Japan-coutry-movie)

Selain dijadikan olahan susu kedelai atau tempe dan tahu, kedelai memiliki beberapa jenis fermentasi. Ada sekitar lima jenis fermentasi kedelai yang terkenal di dunia kuliner. Tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan juga olahan langsung dari beberapa negara, lho.

Masing-masing jenis olahan fermentasi punya ciri khas dan penempatan bumbu sesuai cita rasa masakan yang berbeda pula. Untuk mendapatkan fermentasi kedelai hingga bisa dikonsumsi membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini juga yang menjadi alasan bumbu fermentasi punya posisi citarasa yang khas dari bumbu yang lain.

Gak cuma tahu dan tempe, ada beberapa jenis fermentasi kedelai yang wajib kamu ketahui. Ada yang dari Jepang, lho!

1. Miso

ilustrasi ramen khas Jepang (unsplash.com/Hari Panicker)

Miso adalah hasil dari kedelai fermentasi dari Jepang. Umumnya, miso digunakan untuk sup atau kuah ramen. Selain menambah rasa pada masakan, miso juga bisa dijadikan alternatif yang enak buat cookies, karena rasanya asin dan gurih.

Buat kamu yang alergi kacang tanah, miso bisa buat bahan pengganti peanut butter. Tekstur miso lebih halus. Butuh sekitar beberapa minggu untuk bisa mendapatkan hasil fermentasi miso yang siap digunakan.  

Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membantu fermentasi miso, yaitu rebusan kacang kedelai dicampur beras dan garam. Di Indonesia, miso belum banyak diproduksi, sehingga ini bisa jadi potensi untuk dikembangkan. Miso banyak kita dapatkan sebagai bahan campuran dalam kuah ramen dengan menambahkan aneka topping jamur yang lezat. Ini alasan kenapa kuah ramen rasanya gurih yang khas.

2. Natto

Ilustrasi natto (pixabay.com/Japan-coutry-movie)

Tahun lalu, natto menjadi satu ikon kuliner Jepang yang viral. Banyak orang antusias mencoba fermentasi kedelai satu ini. Mereka cenderung tertarik dari segi fermentasi tekstur, rasa, dan baunya. Memang sebagian dari kita, fermentasi satu ini tidak pas dengan lidah masyarakat Indonesia. 

Kedelai fermentasi ini cukup berlendir dan bau yang cukup kuat. Masyarakat Jepang mengkonsumsi natto dengan cara dimakan bersama nasi dan telur. Kombinasi menu tersebut biasa disajikan untuk sarapan di pagi hari. 

3. Doenjang

ilustrasi doenjang (pixabay.com/touchngo)

Fermentasi pasta kedelai dari Korea ini populer dengan rasanya yang asin dan gurih. Mereka menyebutnya bumbu doenjang yang untuk tambahan bumbu pada sup, tumisan atau campuran saus. Tekstur doenjang lebih kasar dari miso yang menyerupai selai kacang.

Butuh sekitar 6 minggu sampai masa fermentasi kedelai ini bisa berhasil dan dikonsumsi. Warnanya yang cokelat tua biasa ada pada sajian doenjang jjigae ataupun saus ssamjang coreenne. Kamu bisa melihat para aktor Korea makan menu ini di drakor.

4. Tausi

ilustrasi olahan tofu bumbu tausi (pixabay.com/Sunday123)

Tausi merupakan fermentasi kedelai hitam yang berasal dari China. Warnanya hitam pekat, berbeda dari fermentasi kedelai jenis lainnya. Dari segi rasa, tausi cenderung asin dan gurih. Ada sedikit pahit, sehingga cocok untuk tumisan.

Jika mampir di restoran China, kamu pasti menemukan hidangan udang tofu yang dimasak dengan tausi ini. Ada juga yang mencampurkannya pada hidangan seafood seperti pada olahan tim ikan tausi sebagai sajian Tahun Baru Imlek.

5. Tauco

ilustrasi kuah soto dengan bumbu tauco (pixabay.com/sharonang)

Untuk fermentasi kedelai terakhir adalah tauco yang mana hasil kedelai fermentasi khas Indonesia. Tentu kamu pasti pernah menggunakan bahan satu ini sebagai bahan penambah rasa pada masakan, bukan? 

Tauco digunakan untuk bumbu karena baunya yang khas. Pemanfaatan tauco banyak digunakan di daerah Jawa Barat dengan aneka masakan bermacam-macam, seperti soto, sambal, dan tumisan. Rasanya yang segar, agak asin, dan asam ini menjadi penyedap masakan alami dengan kandungan nutrisi cukup tinggi.

Beberapa jenis fermentasi kedelai di atas memiliki kualitas rasa yang berbeda. Tentu dari segi masakan pun punya perbedaan yang khas. Dari beberapa jenis fermentasi di atas, manakah jenis fermentasi kedelai yang sudah pernah kamu coba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Qoniah Musallamah
EditorQoniah Musallamah
Follow Us