5 Kuliner Betawi Hasil Akulturasi Budaya China, Rasanya Khas!

Sebagai daerah yang didiami oleh masyarakat Suku Betawi, tak susah untuk menemukan kuliner khas suku tersebut di Jakarta. Dicap sebagai kota multi etnis, wajar jika kuliner khas Betawi pun mendapat pengaruh banyak budaya. Salah satunya adalah China.
Nah, bagi kamu yang belum tahu kuliner Betawi apa saja yang merupakan hasil asimilasi budaya dengan China, yuk intip satu per satu daftarnya di bawah ini!
1.Asinan

Perbedaan mencolok antara asinan Betawi dengan Bogor terletak pada komposisi bahan. Asinan bogor seringnya terbuat dari potongan buah. Sedangkan asinan betawi berisi sayuran.
Ciri khas dari asinan Betawi selalu menyertakan sawi asin. Meski mempunyai perbedaan, keduanya sama-sama merupakan makanan hasil akulturasi budaya dengan China.
2.Soto betawi

Nama soto betawi baru mengudara semenjak pedagang keturunan China bernama Lie Boen Po menjajakan kuliner tersebut. Tadinya, makanan berkuah kaya rempah tersebut dikenal dengan nama panggilan yang berubah-ubah.
Sampai akhirnya masuk ke tahun 90-an, soto nan lezat identik isian daging sampai jeroan sapi ini disebut soto betawi yang diambil dari nama Jakarta sebelumnya.
3.Laksa betawi

Ada pendapat berbeda mengenai asal muasal laksa betawi. Penggunaan mi dan ebi jadi penanda bahwa makanan ini merupakan akulturasi dari budaya China.
Laksa betawi sendiri diracik menggunakan banyak bumbu yang menghasilkan cita rasa gurih, asam, dan pedas. Yang membedakan dengan laksa lainnya di Indonesia yaitu disantap bersama ketupat atau lontong.
4.Sayur babanci

Karena menggunakan bahan baku seperti akar angin, kedaung, sampai botor yang sulit untuk ditemukan, sayur babanci disebut-sebut sebagai kuliner khas Betawi yang langka.
Sayur babanci sejenis kuliner berkuah yang unik. Konon, sayur babanci juga merupakan kuliner hasil akulturasi dengan budaya China. Hal tersebut lantaran namanya kepanjangan dari sayur baba enci.
Baba Enci sendiri dianggap sebagai warga Betawi keturunan China.
5.Nasi ulam

Tahukah kamu, dulu nasi ulam tidak begitu dikenal oleh semua orang Betawi, lho. Makanan ini muncul dari pedagang yang menjual nasi ulam di wilayah Pecinan Jakarta seperti Glodok.
Namun usut punya usut, nasi ulam sendiri merupakan kuliner yang mendapat pengaruh budaya China. Pantas saja jika nasi ulam zaman dulu jadi makanan kesukaan oleh masyarakat Jakarta dengan etnis yang sama.
Dari lima kuliner khas Betawi hasil akulturasi budaya dengan China yang disebutkan tadi, apakah ada yang belum pernah kamu coba?