Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Macam Tempe dari Indonesia dan Nutrisinya, Kaya Manfaat!

ilustrasi tempe (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)
ilustrasi tempe (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)

Tempe adalah salah satu bahan makanan yang populer di Indonesia. Kaya protein, bergizi, murah meriah, dan bisa dimasak apapun membuat tempe sering dijumpai di dapur-dapur orang Indonesia. Tempe yang terkenal adalah tempe kedelai, tempe ini mudah di dapat dari pasar tradisional, tukang sayur, hingga supermarket besar.

Selain tempe kedelai, ada juga tempe tradisional lain dari berbagai daerah, contohnya tempe semangit, tembe koro, tempe bungkil, dan tempe gembus. Tempe-tempe tersebut punya cita rasa yang gurih dan khas. Tak lupa, tempe-tempe tersebut juga kaya gizi.

Kalian yang suka tempe harus tahu nih macam-macam tempe. Penasaran? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Tempe kedelai, tempe yang populer di masyarakat Indonesia

ilustrasi tempe (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)
ilustrasi tempe (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)

Tempe kedelai adalah tempe yang paling banyak beredar di pasaran. Murah meriah, versatile, serta kaya gizi membuat tempe menjadi bahan makanan andalan rakyat Indonesia.

Secara garis besar, proses pembuatan tempe kedelai dibagi menjadi dua tahap yaitu produksi basah yang mencakup proses pencucian, perendaman, perebusan kedelai, pengasaman, dan pemisahan kulit kedua. Tahap kedua yaitu proses kering yang meliputi penambahan ragi, pengemasan, dan fermentasi. 

Meskipun murah dan merakyat, tempe kedelai memiliki kaya akan gizi dan manfaat. Melansir dari Healthline, dalam 84 gram tempe terkandung kalori sebesar 162 kalori, 15 gram protein, 9 gram karbohidrat, dan 9 gram lemak. Tempe kedelai juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti natrium, zat besi, kalsium, vitamin B, magnesium, fosfor, dan mangan. Kandungan isoflavon dari tempe dapat membantu mengontrol kolesterol dalam tubuh.

Tempe juga mengandung probiotik alami yang berguna untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah peradangan tubuh. Lebih lanjut, kandungan proteinnya dapat membuat kenyang lebih lama.

 

2. Tempe bungkil, tempe dari bunkil kacang tanah khas Malang

ilustrasi kacang tanah (vecteezy.com/Danial Hasan)
ilustrasi kacang tanah (vecteezy.com/Danial Hasan)

Tempe bungkil adalah tempe khas Malang Timur dan biasanya disebut juga dengan tempe kacang. Tempe ini terbuat dari bungkil kacang tanah yang mana bungkil kacang tanah adalah produk samping ekstraksi minyak kacang tanah.

Selain bahan bakunya, ada perbedaan lain antara tempe kedelai dan tempe bungkil. Ragi yang digunakan dalam ragi tempe bungkil lebih mirip ragi tapai daripada ragi tempe pada umumnya yang berupa Rhizopus oligosporus. Selain itu, proses fermentasi tempe bungkil dilakukan dalam keadaan terbuka (tanpa dibungkus) dan berkontak langsung dengan udara. 

Kandungan gizi dari tempe bungkil belum banyak diteliti tetapi berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tempe yang terbuat dari kacang tanah mengandung kalori sebesar 606 kalori; 16,1 gram karbohidrat; 28,5 gram protein; dan 47,5 gram lemak. 

Lebih lanjut, melansir dari suatu tinjauan artikel yang dipublikasikan oleh Jurnal Pangan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tempe dari kacang tanah dapat membantu mengontrol kadar kolesterol tubuh.

 

3. Tempe koro benguk, rasa gurih khas kacang koro yang lezat

ilustrasi tempe (vecteezy.com/Juzto Mat)
ilustrasi tempe (vecteezy.com/Juzto Mat)

Tempe koro benguk banyak ditemui di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Seperti namanya, tempe koro benguk terbuat dari biji koro benguk yang merupakan kacang-kacangan dengan nutrisi yang baik untuk tubuh. Biji koro yang muda biasanya diolah menjadi masakan sedangkan biji koro tua akan diolah menjadi tempe koro benguk. 

Melansir dari NilaiGizi.com, dalam 100 gram tempe koro benguk terkandung energi sebesar 141 kalori; 23,20 gram karbohidrat; 10,20 gram protein; dan 1,30 gram lemak. Tempe koro benguk juga mengandung mikronutrien seperti  seperti vitamin B kompleks, zat besi, fosfor, magnesium, dan kalium. Kandungan vitamin dan mineral tersebut baik untuk kesehatan tulang, otak, saraf, dan jantung.

Selain kaya kandungan makronutrien dan mikronutrien, tempe koro benguk juga mengandung zat antigizi. Zat antigizi ini anti-gizi berperan dalam mencegah penyerapan zat gizi yang kurang baik untuk tubuh. Lebih lanjut, tempe koro benguk juga berpotensi untuk mengontrol gula darah.

 

4. Tempe gembus, tempe dari ampas tahu

ilustrasi tempe gembus (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko (Wie146))
ilustrasi tempe gembus (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko (Wie146))

Berbeda dari tempe lain yang terbuat dari kacang-kacangan, tempe gembus adalah tempe yang terbuat dari ampas tahu. Tempe yang terkenal di Jawa Timur dan Jawa Tengah ini, konon tercipta karena masyarakat sedang krisis pangan sehingga ampas pembuatan tahu pun diolah menjadi bahan pangan. Hingga sekarang tempe gembus masih sering ditemui di pasar tradisional dengan harga yang merakyat.

Tempe gembus terbuat dari ampas tahu yang direbus kemudian dalam kondisi hangat, ragi ditambahkan ke dalam ampas tahu hingga rata. Setelah itu, ampas tahu dibungkus dan dilakukan proses fermentasi selama beberapa hari.

Melansir dari Fat Secret, 100 gram tempe gembus terdapat energi sebanyak 65 kkal; 3.46 gram protein; 12,11 gram karbohidrat; dan 0,2 gram lemak. Sama seperti tempe dan tahu, mengonsumsi tempe gembus juga memberikan banyak manfaat seperti menjaga kesehatan saluran pencernaan, membuat kenyang lebih lama, dan mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.

 

5. Tempe semangit, kaya protein dan isoflavon

ilustrasi tempe semangit (vecteezy.com/Ika Rahma)
ilustrasi tempe semangit (vecteezy.com/Ika Rahma)

Tempe semangit adalah tempe kedelai yang dibiarkan melalui proses fermentasi lebih lama. Biasanya waktu fermentasi tempe adalah 24 jam hingga 2 hari sedangkan waktu fermentasi tempe semangit berkisar  3–4 hari. Tempe semangit berwarna kuning kecokelatan atau cokelat muda dengan tekstur lunak, rasa yang unik, dan bau sangit yang khas.

Seperti tempe kedelai, tempe semangit kaya akan protein yang baik untuk pertumbuhan dan regenerasi sel serta bikin awet kenyang. Tempe semangit juga menjadi probiotik sehingga dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Isoflavon dalam tempe ini dapat berpotensi sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas dan kerusakan jaringan tubuh. Lebih lanjut, tempe semangit dapat membantu mengontrol kolesterol dan gula darah dalam tubuh. Ssst, tempe semangit juga dapat memberikan rasa gurih dan umami, lho!

Selain gurih dan punya cita rasa autentiknya sendiri, tempe kaya protein dan baik untuk kesehatan tubuh. Kalian yang pencinta tempe harus eksplorasi macam-macam jenis tempe, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us