Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Minyak Samin dan Mentega, Jangan sampai Tertukar!

ilustrasi minyak samin dan mentega (photo-ac.com/umiphoto | commons.wikimedia.org/Julikalucky)

Minyak samin atau ghee sering digunakan dalam masakan India, Timur Tengah, dan beberapa kuliner Indonesia. Sepintas tampilannya mirip dengan mentega, demikian pula dengan kegunaannya. Namun, keduanya merupakan produk yang berbeda, termasuk dari segi rasa hingga umur simpannya.

Masih bingung bagaimana cara membedakan minyak samin dan mentega? Gak perlu khawatir, artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara minyak samin dan mentega yang harus kamu ketahui. Yuk, simak penjelasannya sampai selesai!

1. Cara pembuatan

ilustrasi membuat minyak samin homemade (commons.wikimedia.org/TabassumJawed)

Minyak samin merupakan produk olahan susu yang mirip dengan mentega murni, tapi memiliki beberapa perbedaan. Secara tradisional dibuat dari mentega tawar, kemudian dijual dalam bentuk batangan atau kemasan stoples kaca. Sementara untuk pembuatannya mengalami proses lebih panjang daripada mentega murni.

Pembuatan minyak samin dilakukan dengan cara memanaskan mentega perlahan untuk memisahkan padatan susu dan air dari lemak. Setelah itu akan menghasilkan cairan bening keemasan dengan rasa lembut. Kemudian, mentega yang telah terpisah dari padatan susu maka akan dimasak hingga berwarna sedikit kecokelatan.

Mentega juga produk olahan susu, tapi dibuat dengan cara mengaduk susu atau krim menjadi lemak semipadat. Kemudian dijual dalam bentuk batangan, balok, atau wadah mentega kocok. Sejumlah jenis mentega juga ditambahkan kultur bakteri hidup yang dapat membuat rasanya sedikit asam.

2. Titik asap

ilustrasi mentega yang dipanaskan (photo-ac.com/Photojiro)

Perbedaan selanjutnya terletak pada titik asap yang perlu kamu ketahui, karena penting untuk proses memasak. Minyak samin memiliki titik asap lebih tinggi daripada mentega. Hal ini membuat minyak samin tidak cepat gosong jika terkena suhu tinggi.

Minyak samin memiliki titik asap hingga 252 derajat Celsius, sedangkan mentega dapat berasap dan gosong pada suhu 177 derajat Celsius. Minyak samin menjadi pilihan yang lebih baik untuk kamu yang ingin memasak menggunakan suhu tinggi. Namun, keduanya memiliki kegunaan yang serupa sebagai olesan, untuk memanggang, membuat saus, menggoreng, menumis, dan lain sebagainya.

3. Konsentrasi lemak

ilustrasi minyak samin (photo-ac.com/umiphoto)

Proses pembuatan yang berbeda membuat konsentrasi lemak antara minyak samin dan mentega juga berlainan. Minyak samin memiliki konsentrasi lemak dan kalori yang sedikit lebih tinggi dibanding mentega. Seperti dilansir dari Healthline, satu sendok makan minyak samin mengandung sekitar 120 kalori, sedangkan mentega memiliki sekitar 102 kalori untuk takaran yang sama.

Sementara itu, untuk kandungan lemaknya dapat bervariasi berdasarkan produsen makanan, tapi umumnya minyak samin mengandung lebih banyak lemak. Pada takaran satu sendok makan, minyak samin akan mengandung 10 gram lemak jenuh, 3,5 gram lemak tak jenuh tunggal, dan 0,5 lemak tak jenuh ganda. Pada takaran yang sama untuk mentega, akan mengandung 7 gram minyak jenuh, 3 gram lemak tak jenuh tunggal, 0,4 gram minyak tak jenuh ganda.

4. Rasa

ilustrasi orang menggunakan mentega sebagai olesan roti (pexels.com/drmkhawarnazir)

Rasa maupun tekstur minyak samin dan mentega juga berbeda. Minyak samin memiliki sedikit rasa kacang dan kesan karamel. Teksturnya bisa lembut, tapi juga bisa kasar dan padat, tergantung pada cara pendinginan serta tempat penyimpanannya.

Sementara itu, mentega lebih kaya rasa, lembut, dan nikmat. Teksturnya pun lebih lembut, kental dan dioleskan daripada minyak samin. Kamu bisa mendapatkan tekstur terbaik mentega saat memanaskannya hingga mencapai suhu ruangan.

5. Umur simpan

ilustrasi minyak samin dalam kemasan (freepik.com/freepik)

Minyak samin memiliki umur simpan yang lebih lama daripada mentega, karena kadar airnya yang rendah. Bahkan, bisa bertahan hingga beberapa tahun jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Demikian pula dengan cara penyimpanannya yang lebih simpel, karena tetap stabil pada suhu ruangan. Namun, kalau ingin membuatnya bertahan lebih lama maka simpanlah di dalam kulkas.

Berbeda dengan mentega yang perlu disimpan dalam suhu dingin. Jika disimpan dengan benar, maka mentega dapat bertahan sekitar 3 hingga 5 bulan di dalam lemari es. Hal ini menunjukkan bahwa umur simpan mentega lebih pendek dibanding minyak samin. 

Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan minyak samin dan mentega dari penjelasan di atas. Meski memiliki beberapa perbedaan, tapi keduanya dapat digunakan secara bergantian. Kamu pun dapat menyesuaikannya dengan bahan, cita rasa yang diinginkan, hingga cara memasak sesuai resep.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us