Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sulawesi Selatan dengan Makale sebagai pusat pemerintahannya. Kabupaten ini memiliki suhu udara yang sejuk karena terletak di ketinggian 1.500 mdpl. Jarak Tana Toraja dari kota Makassar sekitar 310 kilometer.
Tak hanya kaya akan budaya dan adat istiadat saja, tapi kabupaten Tana Toraja juga menyimpan keragaman kuliner khas yang sangat lezat.
Kira-kira apa saja kuliner khas Tana Toraja yang wajib kamu cicipi? Yuk cari tahu!
Pangrarang merupakan hidangan yang berbahan dasar daging ayam atau daging sapi. Walapupun pangrarang hanya menggunakan sedikit bumbu, namun kelezatannya mampu menggugah selera.
Proses pengolahan pangrarang sama seperti saat mengolah sate, yaitu daging ayam atau daging sapi dipotong-potong berukuran kecil, kemudian ditusuk lalu dibakar. Namun sebelum dibakar, daging harus diberi garam terlebih dahulu.
Setelah matang, pangrarang disantap bersama cabai ulek yang telah diberi air perasan jeruk nipis. Bagi masyarakat setempat, pangrarang merupakan makanan yang harus ada di upacara adat, acara syukuran, atau orang meninggal.
Pa'piong dalam bahasa Toraja berarti ayam. Hal tersebut didasarkan pada bahan dasar pembuatan pa'piong yang berasal dari ayam dan parutan kelapa. Namun saat ini pa'piong juga bisa menggunakan ikan, belut, atau daging lainnya.
Sedangkan bumbu rempah-rempah yang diperlukan terdiri dari bawang merah, bawang putih, potongan jahe, batang serai, dan garam. Kemudian bumbu-bumbu tersebut dicampur dengan daging. Lalu dibungkus menggunakan daun miana dan dibakar.
Biasanya pa’piong disajikan pada acara-acara penting di Tana Toraja, dijadikan sebagai sajian khusus di istana, dan sajian wajib saat Natal tiba.
Pokon merupakan lontong khas Tana Toraja yang berbahan dasar ketan hitam dan parutan kelapa. Kemudian kedua bahan tersebut dibungkus menggunakan daun bambu lalu diikat di seluruh bagiannya menggunakan tali plastik. Selanjutnya pokon direbus dalam waktu yang lama agar teksturnya menjadi padat.
Setelah matang, pokon bisa langsung disantap tanpa campuran makanan lain. Cocok dijadikan sebagai teman minum kopi atau teh hangat.
Bisa dikatakan bahwa pa'lawa merupakan ayam geprek khas Tana Toraja yang ternyata sudah ada sejak dahulu. Hidangan ini terbuat dari ayam kampung yang telah dihancurkan.
Perpaduan cita rasa pa'lawa yang pedas, gurih, dan asam sangat memanjakan lidah. Tak heran jika hidangan tersebut selain digemari oleh masyarakat setempat, juga menjadi favorit para wisatawan.
Kelezatan pa'lawa dapat kamu rasakan secara langsung sebagai camilan atau disantap dengan nasi sebagai lauk.
Deppa tori adalah kue kering khas Tana Toraja yang berbahan dasar tepung beras dan gula merah dengan taburan wijen di atasnya. Kue kering ini memiliki warna khas cokelat tua dan tekstur yang keras. Meskipun begitu cita rasanya sangat manis dan gurih.
Supaya lebih nikmat, biasanya masyarakat setempat menyantap deppa tori bersama dengan segelas kopi hitam.
Nah, itulah beberapa kuliner khas Tana Toraja yang kelezatannya bisa membuat perut keroncongan. Jangan lupa cicipi saat berkunjung ke sana ya!