5 Sandwich Anti-Mainstream dari Berbagai Negara, Ada yang Berisi Sate!
Dua tangkup roti yang diisi dengan daging, keju, dan sayur-sayuran sering disebut dengan sandwich. Cara membuatnya memang mudah dan bisa disajikan dengan cepat. Roti lapis juga mengenyangkan dan menyehatkan karena berisi protein dan serat.
Sandwich pertama kali ditemukan oleh John Montagu, saat ia sedang bermain kartu, tapi tidak ingin meninggalkan mejanya untuk makan. Ia memesan seporsi daging sapi panggang yang diletakkan di antara dua potong roti, agar dia bisa dimakan dengan tangannya.
Meski awal terciptanya sandwich berisi daging, tapi ada yang unik dari lima roti lapis di bawah ini. Isiannya yang menarik ternyata punya penikmatnya sendiri di setiap negara.
1. Tombik (Turki)
Roti lapis tombik atau disebut juga gobit kebab berasal dari Turki. Roti lapis ini berisi olahan daging kebab khas Turki yang kaya rempat. Selain itu, roti yang digunakan juga khusus yang disebut dengan pide ekmek.
Tombik memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalamnya. Di atasnya juga biasa ditaburi biji jintan, poppy, dan wijen. Cara membuatnya pun sama seperti roti lapis pada umumnya. Suwiran atau lembaran daging kebab diletakkan di atas roti pide ekmek. Lalu bahan lainnya, seperti tomat, bawang bombai, selada, aneka sayur, dan berbagai macam saus lainnya juga ditata sedemikian rupa di atasnya.
2. Butifarra (Peru)
Butifarra merupakan roti lapis khas Peru, salah satu negara di Amerika Selatan. Sama seperti tombik, butirarra juga menggunakan roti khas yang bernama roseta.
Roti lapis ini diisi dengan daging ham pedas yang dibumbui bawang putih. Lalu ditambah dengan selada, lobak, cabai, paprika merah, dan salsa criola khas Peru. Butifarra banyak dijual sebagai street food di Peru. Bahkan menurut sejarah butifarra sudah ada sejak tahun 1700-an, lho.
3. Sandwich de lomo (Argentina)
Sebelum keberadaan sandwich dari brand Subway menjamur seperti sekarang, negara Argentina sudah punya roti lapis dengan ukuran yang panjang. Roti lapis itu disebut dengan sandwich de lomo atau lomo.
Cara membuatnya pun sama seperti membuat roti lapis umumnya, yakni dengan menumpuk lomo (daging tenderloin) yang sudah diiris tipis, tomat, bawang bombai, salsa, mayones, saus chimichurri, ham, keju, dan telur mata sapi. Isian tadi diletakkan di atas roti berukuran panjang yang bakal mengenyangkan perut.
4. Spiedie (Amerika Serikat)
Spiedie, roti lapis ini unik karena daging di dalamnya yang ditusuk seperti sate. Berasal dari Binghamton, New York, Amerika, spiedie terbuat dari roti Italia yang diiris menjadi dua bagian. Lalu diisi dengan daging yang diasinkan, ditusuk sate, lalu dipanggang di atas arang.
Spiedie atau speydo berasal dari bahasa Italia yang diartikan dalam bahasa Inggris menjadi skewer atau tusuk sate. Biasanya daging yang dipakai adalah daging kambing, ayam, atau sapi yang dimarinasi dengan lemon, cuka, bawang putih, oregano, peterseli, garam, merica, dan lainnya. Konon katanya, Augustine Locivelli merupakan orang yang pertama kali mempopulerkan roti lapis ini.
5. Vada pav (India)
Vada pav berasal dari negara India yang terkenal akan variasi makanannya yang bergaam. Sejarah vada pav pertama kali bermula dari seorang pedagang kaki lima bernama Ashok Vaidya. Ia berpikir untuk menciptakan menu yang mengenyangkan dan terjangkau untuk para pekerja.
Akhirnya pada tahun 1960-an ia berhasil membuat vada pav. Vada adalah kentang tumbuk dan pav merujuk pada roti gulung putih. Kentang tumbuk tadi dibumbui dengan cabai, bawang, kunyit, dan ketumbar. Lalu, barulah dibentuk bulat dan dimasak seperti perkedel. Saat ini vada pav sangat terkenal, baik di kaki lima hingga di restoran berbintang di India.
Ternyata banyak roti lapis yang berisi kearifan lokal masing-masing daerah. Contohya vada pav dari India yang berisi kentang tumbuk dan tombik dari Turki yang berisi daging kebab. Kreativitas menjadi bukti lahirnya menu-menu menarik di atas. Tertarik menciptakan isian sandwich yang khas dengan tempat tinggalmu? Siapa tahu diminati banyak orang, lho.
