Kenapa Cakwe di Pinggir Jalan Bisa Tetap Renyah walau Dingin? 

Sudah kita ketahui bersama kalau bahan utama dalam pembuatan cakwe adalah tepung. Tetapi tidak semua tepung bisa menghasilkan cakwe yang renyah, lho. Pedagang cakwe pinggir jalan umumnya menggunakan campuran tepung terigu dengan kadar protein tertentu, yang berfungsi untuk menciptakan tekstur yang kenyal namun tetap renyah di luar.

Tepung yang mengandung gluten lebih banyak memberikan tekstur yang lebih elastis, memungkinkan cakwe tetap padat dan tidak mudah lembek setelah dingin. Selain itu, beberapa pedagang menggunakan tepung maizena dalam campuran tepung terigu mereka. Penambahan maizena ini bertujuan untuk mengurangi kelembapan pada adonan, sehingga permukaan cakwe bisa lebih garing dan kering setelah digoreng.

Ragi menjadi salah satu bahan yang tidak bisa dilewatkan dalam pembuatan cakwe. Selain berfungsi untuk membuat adonan mengembang dan lebih ringan, ragi juga berperan dalam menciptakan tekstur yang lebih baik.

Proses fermentasi yang terjadi selama pengembangan adonan memungkinkan terbentuknya rongga-rongga kecil yang membuat cakwe lebih garing dan empuk. Rongga-rongga yang terbentuk dari ragi inilah yang berperan dalam mempertahankan kerenyahan setelah cakwe dingin.

Keberhasilan fermentasi juga bergantung pada waktu dan suhu yang tepat. Ketika digoreng, lapisan luar cakwe menjadi renyah karena proses pemanasan yang merata, sementara bagian dalam tetap lembut. Inilah yang membuat cakwe tetap enak dan renyah, meskipun sudah tidak hangat lagi.

Menggoreng adalah salah satu faktor penting untuk menghasilkan cakwe yang renyah. Teknik menggoreng cakwe di pinggir jalan sering kali dilakukan dengan menggunakan minyak yang banyak dan panasnya terjaga. Minyak yang cukup banyak membuat cakwe bisa terendam sepenuhnya, sehingga proses penggorengan lebih merata. Ketika minyak cukup panas, permukaan cakwe akan cepat membentuk kerak yang garing.

Selain itu, pengaturan suhu minyak yang tepat juga sangat berpengaruh. Jika minyak terlalu panas, cakwe bisa cepat gosong di luar tapi masih mentah di dalam. Sebaliknya, minyak yang terlalu dingin bisa membuat cakwe terlalu banyak menyerap minyak, yang menyebabkan tekstur menjadi lembek. Oleh karena itu, pedagang cakwe pinggir jalan umumnya sudah sangat paham bagaimana cara menggoreng yang pas agar cakwe tetap renyah meskipun sudah dingin.

Setelah digoreng, cakwe yang dibiarkan dingin tidak boleh sembarangan ditaruh. Biasanya, pedagang cakwe menaruhnya di rak terbuka atau wadah yang tidak menutup rapat. Tujuannya adalah untuk membiarkan uap panas keluar dan mencegah cakwe menjadi lembek karena kondensasi. Jika cakwe langsung ditutup, uap yang terkandung di dalamnya bisa membuat permukaan cakwe jadi basah dan kehilangan kerenyahannya.

Selain itu, proses pendinginan ini juga penting untuk memastikan cakwe tidak cepat menyerap kelembapan dari udara sekitar. Jika cakwe disimpan dengan cara yang salah, tekstur renyahnya bisa hilang lebih cepat. Dengan proses pendinginan yang tepat, cakwe tetap bisa bertahan renyah lebih lama walau tidak lagi dalam kondisi panas.

Rahasia cakwe yang tetap renyah meskipun sudah dingin terletak pada berbagai faktor, mulai dari bahan-bahan yang digunakan hingga cara penggorengan yang benar. Dengan memahami semua teknik dan bahan yang digunakan, kamu bisa mencoba membuat cakwe renyah di rumah. Siapa tahu kamu bisa membuat cakwe yang bahkan lebih enak dan renyah daripada yang biasa kamu beli di pinggir jalan!