Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Carica, Buah Asal Pegunungan Andes yang Tumbuh di Dieng

ilustrasi buah carica (vecteezy.com/Andrey Starostin)

Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu wilayah di Jawa Tengah yang terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Dataran tinggi ini menjadi salah satu destinasi wisata karena keindahan alamnya. Bukit Sikunir, Telaga Warna, Kawah Candradimuka merupakan beberapa objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan di sini. 

Disebut datarang tinggi karena suhu udara di kawasan ini berkisar antara 12--30 derajat Celsius di siang hari dan dapat mencapai 6 derajat Clsius di malam hari.  Suhu dan kondisi kawasan Dieng tersebut membuat buah carica dapat tumbuh di Dataran Tinggi Dieng. Buah carica yang sering disebut pepaya gunung merupakan buah dari Amerika Selatan yang ditanam di Indonesia pada masa penjajahan. Tidak sembarang tempat bisa ditumbuhi carica karena carica hanya dapat tumbuh di tempat dengan suhu rendah dan curah hujan tinggi.

Karena buah ini langka di tempat lain, masyarakat Dieng mengolah carica menjadi berbagai panganan yang dapat dibawa sebagai oleh-oleh khas Dieng.

Nah, kalian ingin tahu lebih lanjut mengenai buah carica? Simak ulasannya berikut ini yuk!

1. Buah yang hanya tumbuh di dataran tinggi

ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)

Carica (Carica pubescens) merupakan suatu buah berwarna kuning berdaging tebal yang masuk ke dalam famili pepaya. Buah ini juga biasa disebut dengan pepaya gunung. Tidak semua tempat bisa ditumbuhi carica, hal ini karena carica hanya bisa tumbuh di tempat dengan ketinggian kurang lebih 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), bersuhu rendah, dan curah hujan tinggi seperti Dataran Tinggi Dieng.

2. Buah dari Dataran Tinggi Andes yang dibawa ke Dataran Tinggi Dieng

ilustrasi carica (commons.wikimedia.org/Petruss)

Buah ini sebenarnya bukan berasal dari Indonesia. Saat masa Perang Dunia II, penjajah Belanda membawa buah carica dari Dataran Tinggi Andes. Dipilihnya Dieng sebagai tempat uji coba untuk menumbuhkan carica karena daerah ini memunyai ketinggian 1.500–2.000 mdpl yang dinilai cocok untuk carica.

Selain di Dataran Tinggi Dieng, buah carica juga tumbuh liar di Kawasan Bromo dan Cangar, Jawa Timur.

3. Ketinggian tempat memengaruhi kesuburan dan kandungan atioksidan

ilustrasi buah carica (commons.wikimedia.org/Rik Schuiling/TropCrop)

Di Dataran Tinggi Dieng, carica berbuah sepanjang tahun tetapi pucak panennya adalah sekitar bulan April hingga Mei. Meskipun begitu, tidak semua tempat di Dieng dapat ditumbuhi carica. Di kawasan lembah dieng yang punya ketinggian kurang lebih 1.400 mdpl, carica kurang subur sedangkan carica tumbuh subur di tempat dengan ketinggian sekitar 2.400 mdpl, seperti yang ada di wilayah Desa Sembungan. Makin tinggi ketinggian Dataran Tinggi Dieng, carica makin banyak dijumpai.

Ketinggian tersebut juga memengaruhi kandungan antioksidan buah carica. Melansir dari suatu penelitian dari Universitas Sebelas Maret yang diterbitkan di jurnal Nusantara Bioscience, kandungan antioksidan buah carica yang tumbuh di wilayah ketinggan 2.400 mdpl lebih tinggi dibandingkan dengan carica yang tumbuh di wilayah ketinggian 1.400 mdpl dan 1.900 mdpl. Semakin tinggi wilayahnya, semakin tinggi kandungan antioksidan buah carica.

4. Tidak tahan lama, carica diolah menjadi berbagai pangan olahan

ilustrasi selai carica (vecteezy.com/wolfhound911)

Buah carica mempunyai rasa yang masam dan pahit, serta getahnya membuat kulit menjadi gatal. Selain itu, carica juga termasuk buah yang tidak tahan lama dan cepat rusak apabila disimpan dalam keadaan segar. Harga buah carica segar pun sangat murah sehingga dapat merugikan petani carica itu sendiri. Oleh karena itu, carica jarang dijual dalam keadaan segar dan lebih sering dijual dalam bentuk pangan olahan.

Buah carica biasanya dijual dalam bentuk sirup, dodol, selai, keripik, dan manisan.

5. Manisan carica menjadi salah satu oleh-oleh khas Dieng

ilustrasi es carica (commons.wikimedia.org/

Manisan carica merupakan salah satu produk unggulan di wilayah Wonosobo maupun di Dataran Tinggi Dieng. Proses pembuatan buah carica terdiri dari pemilihan buah carica, pengupasan buah, pemisahan biji dan daging buah, pemotongan, pencucian, perendaman dengan air kapur, perendaman dengan air garam, dan perebusan buah bersama dengan air dan gula.

Perendaman bersama dengan air garam dan air kapur berfungsi untuk mempertahankan bentuk serta untuk menghilangkan rasa getir dan dan gatal yang ditimbulkan oleh buah. Selama proses perebusan, campuran carica diaduk berkala agar buah dan gula tercampur sempurna.

Untuk mengolah 30 kg buah carica, dibutuhkan 50 liter air dan sekitar 5 kg gula. Dengan bahan tersebut, kurang lebih 50 botol manisan buah carica dapat dihasilkan.

6. Buah carica mengandung berbagai vitamin dan mineral serta kaya antioksidan

ilustrasi buah carica (vecteezy.com/Andrey Starostin)

Buah carica segar mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, C, fosfor, dan besi. Selain itu ada pula antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Buah ini juga berkhasiat sebagai antibakteri untuk penyakit diare.

Namun, ketika buah carica sudah diolah menjadi manisan kandungan vitamin dan mineralnya cenderung turun dan tidak setinggi buah segarnya.

Karena tidak ditemui di tempat lain, olahan buah carica menjadi salah satu makanan dan minuman yang diburu wisatawan ketika berkunjung ke Dieng. Kalian yang berkunjung ke Dieng, selain menikmati panoramanya yang sangat indah, jangan lewatkan mencicipi manisnya makanan olahan dari carica, ya!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wanudya A
EditorWanudya A
Follow Us