6 Mitos Madu Asli yang Sering Dipercaya, Termasuk Kamu?

Madu dikenal sebagai superfood yang kaya manfaat. Rasanya manis, mudah didapat, dan dipercaya punya segudang khasiat untuk kesehatan.
Namun, di balik popularitasnya, madu juga rentan dipalsukan, lho. Banyak orang yang rela merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan madu asli, tetapi justru terjebak dengan mitos yang belum tentu benar.
Alhasil, hal tersebut membuat banyak orang bingung dan ragu-ragu, yang akhirnya memilih untuk tidak mengonsumsi madu sama sekali daripada tertipu. Untuk itu, penting memahami mitos dan fakta tentang madu asli yang kerap dipercaya masyarakat. Berikut di antaranya.
1. Madu asli berwarna pekat

Banyak yang mengira madu asli itu berwarna pekat. Padahal, warna tersebut gak ada kaitannya dengan keaslian madu. Warna madu ditentukan dari nektar pohon asalnya dan umur simpan.
Madu juga bisa mengalami perubahan warna, sekali pun yang asli. Hal ini disebabkan adanya reaksi pencokelatan non-enzimatis yang bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu. Dengan begitu, madu yang berwarna pekat pada belum tentu asli.
2. Madu asli tidak bisa beku

Siapa bilang madu asli gak bisa beku? Jika disimpan dalam kulkas atau freezer, madu tetap bisa membeku, sekali pun yang asli. Hal ini terjadi karena kandungan air dalam madu sekitar 20-23 persen. Jadi, saat disimpan dalam suhu yang sangat dingin, madu akan membeku.
Bahkan, ada beberapa jenis madu yang lebih mudah membeku. Penyebabnya kandungan glukosanya lebih tinggi dibandingkan fruktosa. Jika kandungan fruktosanya lebih tinggi, biasanya bakal lebih lama membeku.
3. Madu yang mengkristal pasti palsu

Mitos lainnya adalah kristalisasi atau penggumpalan sering dianggap sebagai madu palsu. Padahal, madu yang mengkristal merupakan proses alami.
Semakin tinggi kandungan glukosanya, maka madu tersebut akan mengalami proses kristalisasi, begitu pula sebaliknya. Selain itu, madu yang mengkristal juga bergantung pada kadar suhu, air, dan waktu penyimpanannya.
4. Madu asli tidak dikerumuni semut

Faktanya, semut memang tertarik dengan sesuatu yang manis, termasuk madu asli. Sebab, madu mengandung gula alami, seperti glukosa dan fruktosa, sehingga bisa menarik perhatian semut dari jauh. Apalagi saat lingkungan lembap, aroma manis dari madu jadi lebih tercium semut.
Madu asli yang mentah biasanya lebih tahan lama dan gak mudah terfermentasi. Jadi, lebih sedikit menarik semut dibandingkan madu palsu yang sudah dicampur gula tambahan.
5. Madu asli tidak cair

Sebagian orang menganggap madu cair merupakan madu palsu. Padahal, tekstur madu bergantung pada kandungan airnya.
Jika madu tersebut cair, bukan berarti dioplos dengan air. Contohnya madu hutan yang mengandung air lebih banyak, sehingga teksturnya lebih cair. Berbeda dengan madu ternak di dalam sarang lebah yang bisa diatur tingkat kadar airnya.
6. Madu asli bisa meletup

Terkadang madu yang disimpan di dalam botol akan meletup ketika dibuka. Namun ini bukan indikator keaslian madu tersebut. Secara alamiah, madu mengandung sel ragi, sehingga akan lebih mudah mengalami proses fermentasi.
Jadi, madu bisa meletup atau mengeluarkan gas karena proses fermentasi. Fermentasi ini bisa terjadi karena kadar air yang tinggi, paparan sinar matahari, atau adanya enzim diastase.
Itulah beberapa mitos madu asli yang banyak beredar dan dipercaya sebagian masyarakat. Jika ingin mendapatkan manfaat madu yang maksimal, pastikan kamu membeli dari sumber terpercaya dan menyimpannya dengan tepat, ya!