5 Trivia Ebi Furai, Gorengan Udang dari Jepang yang Kriuknya Menggoda

Pencinta makanan Jepang, pecinta anime, dan pecinta dorama Jepang pasti familiar dengan ebi furai, gorengan asal Jepang yang berbahan dasar udang. Rasa gurih, manis, dan umami dari udang berpadu dengan renyahnya tepung yang melapisi. Makanan ini jadi comfort food banyak orang, dimakan dengan nasi dan saus saja sudah nikmat. Konon katanya, selain lezat, di Negeri Sakura, udang menyimbolkan beberapa hal baik.
Kalau kalian suka memesan ebi furai di restoran Jepang, kalian harus tahu nih, beberapa fakta menarik dari udang goreng tepung ini. Apa saja fakta menariknya? Simak artikel berikut ini, ya!
1. Makanan populer di Nagoya

Ebi furai adalah salah satu gorengan asal Jepang yang terbuat dari udang yang dibalut tepung dan breadcrumb lalu digoreng hingga golden brown. Makanan ini masuk ke dalam meibutsu, yaitu istilah Jepang untuk makanan terkenal yang dikaitkan dengan daerah tertentu. Hal ini karena ebi furai adalah salah satu hidangan khas Nagoya.
2. Disajikan sebagai hidangan pembuka atau sebagai lauk

Ebi furai biasa disajikan sebagai hidangan pembuka atau hidangan utama. Biasanya ebi furai didampingi dengan sayuran seperti kubis, mentimun, wortel, dan tomat dan cocolan saus seperti saus tartar, saus hoisin, atau Worcestershire sauce. Bisa juga disajikan dengan saus tonkatsu, saus kental dan gurih yang terbuat dari soy sauce, saus Worcestershire, gula, dan pasta tomat.
3. Konon, pertama kali dijual oleh restoran di Ginza

Ebi furai diduga telah ada sejak akhir abad ke-18. Sebuah restoran bergaya western bernama Rengatei di Ginza, yang mula-mula menjual ebi furai di tahun 1895. Pemilik Rengatei, Motojiro Kida, bereksperimen untuk menciptakan hidangan yang populer. Dia pun mencoba melapisi berbagai bahan dengan breadcrumb dan menggorengnya hingga golden brown. Akhirnya, Kida pun menghasilkan udang goreng lezat bernama ebi furai.
Ada pendapat lain yang beranggapan bahwa ebi furai adalah perpaduan tempura udang dan ikan goreng, yang disukai oleh penduduk setempat sejak era Meiji.
4. Bisa dibuat dari beraneka macam udang

Melansir Taste Atlas dan Food in Japan, secara tradisional, udang yang digunakan untuk membuat ebi furai adalah kuruma ebi atau tiger shrimps. Namun, karena penurunan budidaya, masyarakat pun beralih ke udang lainnya.
Masyarakat Nagoya mulai menggunakan udang macan hitam atau bahkan lobster berduri (ise ebi) untuk membuat ebi furai. Udang lainnya adalah udang vannamei yang masuk ke dalam keluarga udang galah karena budidayanya mudah.
5. Udang melambangkan berbagai hal baik

Di balik rasa udang yang gurih dan renyahnya tepung yang melapisi, udang juga menunjukkan beberapa simbol kebaikan, menurut kepercayaan orang Jepang. Pertama, penampilan udang yang 'berkumis' dengan bentuk yang bengkok melambangkan umur yang panjang. Kedua, kanji untuk udang berasal dari kalimat “umi no okina” yang berarti “umur panjang umur orang tua”.
Ketiga, ketika udang direbus, udang akan berwarna merah cerah yang melambangkan kebahagiaan. Keempat, udang dianggap sebagai simbol keberuntungan karena daya lompatnya yang kuat. Terakhir, udang juga melambangkan peremajaan atau awet muda karena jika dikupas, cangkang lama menjadi keras, melunak, dan membesar menjadi satu ukuran dan membentuk tubuh baru.
Ebi furai juga punya hari peringatannya sendiri yaitu tanggal 21 Juni. Hal ini merujuk karena bentuk udang menyerupai angka enam dan kata furai ini dieja menjadi fu (2) dan rai (1). Tujuan adanya hari peringatan ini agar orang-orang dapat menyantap udang goreng yang lezat ini.
Ebi furai cocok dimakan sendiri maupun dimakan sebagai hidang utama. Kriuk dan gurihnya yang menggoda bikin orang ingin lagi dan lagi. Kalian suka pesan ebi furai ketika di restoran Jepang?