Ngomongin soal makanan favorit, tentu saja setiap orang, bahkan daerah, punya kesukaan masing-masing. Apa yang kita sukai belum tentu jadi favorit orang di negara lain, begitu juga sebaliknya.
Meski pun begitu, ternyata makanan-makanan yang kini menjadi favorit orang kebanyakan dulunya sempat jadi makanan yang dicampakkan alias gak ada yang doyan alias dibenci luar biasa entah kenapa.
Dari sekian banyak makanan enak, 7 makanan enak ini ternyata dulu gak ada yang mau makan lho. Apa saja sih?
Tahu gak kalau dulu tomat disebut sebagai "apel beracun"? Reputasi buruk tomat sebenarnya cuma gara-gara kecelakaan. Saat itu pada sebuah perjamuan mewah para tamu makan tomat yang disajikan di atas piring timah; asam dari tomat mencemari piring dan membuat sakit orang-orang.
Gara-gara kejadian itu, orang yang bahkan gak pernah makan pakai piring timah pun jadi takut makan tomat, takut kenapa-kenapa gitu.
Tapi sekarang, siapa yang gak bisa makan ayam goreng kalau gak pakai saos tomat?
Kamu pasti gak nyangka kalau menu mewah ini, lobster, dulunya sangat dibenci hampir sebagian besar orang dan dianggap cuma boleh diberikan pada tahanan saja. Bahkan sempat ada larangan mengenai seberapa banyak lobster yang boleh dimakan per harinya. Padahal makanan kaya protein ini sekarang jadi primadona seafood.
Saat kentang pertama kali diperkenalkan di Eropa, petani-petani yang merasa elit gak bakal menyentuhnya. Tapi pada akhirnya, kentang diterima sebagai bahan pangan namun hanya dipandang sebagai makanan masyarakat kelas bawah.
Sekarang, kentang adalah bahan makanan terpenting kelima di dunia dan dimakan dengan berbagai cara dan olahan yang kreatif.
Para pecinta cokelat, tutup mata kalian: ketika biji cokelat ini diperkenalkan pertama kali, cokelat diolah dalam bentuk minuman super pahit yang kalau dipikir-pikir jauh banget sama olahan cokelat laziz dan super maknyus yang pernah kamu minum sebelumnya.
Masyarakat baru doyan makan cokelat mulai beberapa ratus tahun terakhir. Untungnya, sekarang kita sudah bisa menikmati dark chocolate dengan rasa yang bisa ditoleransi indera pengecap kita.
Gak ada yang lebih enak dari makan kaldu tulang sapi hangat di hari yang penuh hujan dan udara yang dingin. Percaya gak percaya, 100 tahun lalu, kaldu kayak gini cuma bakal diberikan ke anjing peliharaan karena dianggap gak menarik.
Untungnya, kaldu super endeus ini sekarang populer dan kita bisa menikmatinya tanpa harus merasa bersalah karena dianggap makan makanan anjing, ehehe~
Balik ke zaman di mana semua hal gak boleh terbuang percuma, semua bagian dari hewan akan dimanfaatkan untuk sesuatu. Tapi 100 tahun yang lalu, orang-orang cenderung hanya makan daging merah dari hewan dan membuang semua anggota tubuhnya, termasuk organ penuh nutrisi seperti hati dan jantung.
Untungnya, sekarang orang-orang sudah mengerti khasiat jeroan dan bahkan di beberapa negara jeroan jadi makanan favorit. Nasi goreng babat? Rendang paru? Gulai usus? Yummy~
Orang mungkin makan kubis ya cuma sekadar makan, gak tahu sejarahnya kayak gimana. Dulu, sayuran ini gak pernah dianggap karena mereka berpikir masih banyak sayuran yang lebih bergizi dari kubis. Padahal kubis kalau disayur kan enak, dibuat jadi kimchi, dimsum, lalapan bahkan.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Kebiasaan orang-orang di setiap daerah tentunya berbeda dengan kebiasaan orang-orang di sekitar kita. Hanya karena sesuatu dianggap buruk, bukan berarti hal tersebut benar-benar buruk sebelum kita membuktikannya.
Jadi, masih tetap mau makan sayur kol kan?