5 Jenis Burung yang Gak Kalah Lezat dari Ayam, Rasanya Nendang!

Apa kamu pernah mencicipi kuliner unik berbahan dasar burung? Ayam, bebek, maupun entok menjadi sejumlah jenis unggas atau keluarga burung yang sering dikonsumsi. Namun, bagaimana dengan jenis burung lain yang rasanya gak kalah lezat?
Sejumlah jenis burung pemakan biji-bijian dan berukuran lebih kecil dari ayam dewasa. Meski demikian, semuanya dapat diolah menjadi sate, oseng, maupun tumis. Kalau kamu gak terbiasa memasaknya sendiri, kuliner tersebut juga sudah ada di pasaran.
Berikut ini lima jenis burung yang rasanya gak kalah lezat dari ayam dan tentunya dapat kamu cicipi.
1. Burung emprit atau pipit

Burung emprit kerapkali dikenal sebagai burung pipit. Umumnya, pipit digunakan untuk menyebut burung berukuran kecil pemakan biji-bijian. Burung emprit yang berukuran kecil sering ditemui di daerah yang umumnya memiliki tanaman padi yang luas.
Meski bagi petani dianggap sebagai hama, karena memakan padi yang tinggal menunggu masa panen. Namun, ternyata dapat dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup baik jika dapat memanfaatkannya.
Kamu dapat mencicipi sate dan eseng-eseng emprit, salah satunya di Kediri. Sate emprit Mbah Darmo merupakan kuliner lezat nan laris di Kediri.
Tak seperti ayam, ada cara khusus untuk mengolah burung emprit, agar teksturnya tidak keras. Karena disantap bersama daging dan tulangnya, supaya dagingnya tidak amis dan tulangnya renyah.
2. Burung belibis

Burung belibis merupakan salah satu jenis burung yang memiliki tipe habitat tergenang air. Apalagi jika perairan tersebut memiliki arus yang tenang dan ditumbuhi vegetasi air.
Kamu dapat menemukannya di sekitar sungai, sawah, tegalan, dan bahkan kolam pemancingan. Konon, burung belibis menjadi salah satu kuliner langka yang cukup sulit ditemui, gak di semua daerah ada.
Biasanya dimasak dengan cara digoreng dan disajikan dengan sambal dan sayu rebus atau lalapan. Kamu dapat menjumpai penjaja burung belibis goreng di Tangerang dan Depok.
Berbeda dari sebelumnya, bagian tubuh burung belibis dapat dijual secara terpisah. Seperti kulit, eoran (usus dan ampela), kepala, sayap, paha, dan dada. Harganya pun beragam setiap potongnya. Ukurannya pun cukup besar jika disajikan utuh.
Kulit dan daging burung belibis memiliki tekstur yang lebih kenyal dibandingkan ayam. Rasanya gurih dan digadang-gadang memiliki protein cukup tinggi dibanding unggas lainnya.
3. Burung punai

Berbeda lagi dengan burung punai yang menjadi kuliner khas Kalimantan Barat. Ya, kuliner berbahan burung punai nyaris selalu menjadi rekomendasi kuliner yang wajib dicoba saat melancong ke sana. Kamu dapat dengan mudah menemukannya di Pontianak dan Mempawah.
Buat kamu yang belum tahu, burung punai mirip burung dara atau merpati, karena masih kerabat dekat. Namun, bulunya berwarna hijau dengan paruh kemerahan. Biasanya hidup di daerah rawa air tawar, hutan bakau, hutan sekunder, dan perkebunan rakyat.
Burung punai biasanya dimasak dengan cara dibakara atau dibakar. Teksturnya empuk, rasanya gurih, dan dagingnya mirip dengan burung dara. Tentunya, kamu dapat menikmatinya dengan nasi, sambal, dan lalapan.
4. Burung dara

Burung dara atau merpati menjadi salah satu yang paling umum dijumpai dan dipelihara. Selain itu juga dapat diolah menjadi kuliner lezat dan bervariasi. Seperti burung dara kecap dan goreng, dapat ditambah dengan serundeng saus mentega.
Kamu dapat dengan mudah menemukan olahan burung dara di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Umumnya dijual di warung lalapan bersama dengan bebek, ayam, dan lele.
Daging burung dara cukup keras, sehingga kamu perlu menggunakan panci presto atau merebusnya dengan durasi yang lebih lama. Namun, rasanya gurih dan rendah lemak. Gak heran kalau banyak yang menggemari daging burung dara.
5. Burung puyuh

Satu lagi, nih burung yang rasanya gak kalah lezat dari ayam, yakni burung puyuh. Gak hanya telurnya yang kerap diolah menjadi beragam kuliner, dagingnya pun lezat.
Ukurannya memang kecil, tapi seekor burung puyuh utuh cukup disantap dengan seporsi nasi ukuran sedang. Rasa dagingnya mirip dengan ayam, tapi teksturnya lebih lembut dan gurih.
Di beberapa daerah, burung puyuh di anggap liar dan dapat ditemukan di area persawahan. Namun, burung puyuh juga dapat dibudidayakan, kemudian dikonsumsi daging dan telurnya.
Kuliner burung puyuh yang dijual umumnya digoreng dan disajikan dengan lalapan. Ada pula yang dimasak rica-rica dengan cita rasa pedas.
Kalau kamu ingin berkreasi dengan bahan dasar burung puyuh, bisa mengolahnya menjadi gulai, sekadar digoreng, bumbu woku, hingga rendang. Kemudian, menyantapnya dengan nasi uduk atau nasi putih yang masih hangat.
Kelima burung tersebut memang berukuran lebih kecil dari ayam, tapi rasanya tetap lezat. Bahkan, menjadi kuliner khas daerah, seperti burung punai yang digadang-gadang sebagai burung khas Kalimantan Barat. Kalau kamu, pernah mencicipi yang mana?