Kalau bicara soal Kota Solo, pastilah nggak bisa lepas dari landmark kotanya yaitu, Pasar Gede. Satu-satunya pasar tradisonal di Solo yang buka non stop 24 jam ini gak cuma menjual sayur-mayur, daging dan buah-buahan layaknya pasar pada umumnya, tapi juga menyediakan kuliner tradisional Solo yang pasti enak dan bikin pengen nambah terus.
Kayak 6 jajanan berikut ini, dijamin deh bikin liur kamu blepotan! Makanya, kalau kamu belanja di sini jangan sampai melewatkan ngicipin jajanan ini ya!
Brambang dalam bahasa Indonesia berarti bawang merah. Akan tetapi, brambang asem bukan makanan dari bawang merah yang berasa asem lho. Brambang asem adalah salah satu kuliner Solo yang hampir jarang ditemui. I
sinya terdiri dari daun kangkung yang direbus setengah matang kemudian disiram dengan sambal rujak dengan cita rasa pedas-asem. Biasanya brambang asem disantap dengan lauk pendamping berupa, tempe gembus yang dibacem.
Masih soal cemilan nih, kalau kamu berjalan ke dalam Pasar Gede di bagian tengah kamu akan menemukan penjual Jadah Blondo. Jadah sendiri terbuat dari ketan putih yang ditumbuk halus kemudian dicampur dengan kelapa parut dan dibentuk lonjong-pipih.
Sementara blondo, merupakan pelengkapnya yang terbuat dari endapan minyak kelapa yang dimasak lama. Cita rasa jadah blondo dominan gurih dan manis. Duh, nggak cukup sebiji deh!
Sebenernya sama aja antara pecel ndeso dan pecel pada umumnya. Isianya pun gak jauh beda, seperti kecambah, daun pepaya, bunga turi, kacang panjang dan bunga pisang yang direbus kemudian disiram dengan sambal pecel. Ini nih bedanya pecel ndeso dan pecel-pecel lainnya.
Pecel ini menggunakan sambel yang terbuat dari wijen hitam dan disajikan bersama dengan nasi merah. Lauknya kamu bisa pilih ada, bothok, bongko atau gembrot. Cocok nih buat yang lagi menjaga berat badan.
Masih belum kenyang juga? Coba deh kamu icipin jajanan yang satu ini. Namanya lenjongan, dalam satu paket pincuk daun pisang bisa terdiri dari macem-macem jenis lho. Misalnya, ketan hitam, gethuk, klepon, cenil, jongkong, gatot, grontol dan lain-lain.
Biasanya lenjongan disajikan dengan taburan kelapa parut, juruh dari gula merah yang dicairkan atau bisa juga ditaburi gula bubuk.
Nah ini nih, ikon kulinernya Pasar Gede, es dawet. Belum lengkap jalan-jalan ke Pasar Gede kalo belum nyruput minuman yang satu ini. Di dalam Pasar Gede sendiri, ada beberapa penjual es dawet. Tapi sebenernya rasanya gak jauh beda kok. Isian dari es dawet biasanya terdiri dari ketan hitam, dawet ijo, biji selasih, bubur sumsum dan disiram kuah santan yang diberi sirup gula jawa dan tentu saja es batu.
Keluar dari Pasar Gede, tepatnya di seberang pintu masuk, kamu akan menemukan penjual Tahok. Kuliner peranakan china ini, termasuk legend dan sudah jarang ditemui di Solo. Tahok terbuat dari sari kedelai yang dibekukan menjadi seperti puding kemudian disantap dengan kuah jahe yang manis-pedas.
Tahok lebih enak dinikmati dalam keadaan panas. Selain menghangatkan badan, tahok juga dipercaya bisa membantu melembutkan kulit secara alami lho.
Jadi, kamu tertarik gak nih berwisata kuliner di Pasar Gede?