7 Kuliner Eropa yang Ramah dengan Lidah Orang Indonesia, Bisa Dicoba!

Banyak makanan khas Indonesia yang ternyata peninggalan dari bangsa Eropa ketika menjajah Ibu Pertiwi. Sebut saja kroket, rolade, panada, dan masih banyak lainnya. Hal tersebut membuktikan jika lidah orang Indonesia sudah gak asing lagi dengan makanan khas Eropa.
Seperti tujuh kuliner berikut ini. Tidak hanya lezat, tapi juga ramah dengan lidah orang Indonesia. Gak percaya? Yuk, cobain!
1. Kibbeling

Irisan bawang putih, mayones, dan saus tartar adalah beberapa pelengkap yang biasa dipilih untuk melengkapi kenikmatan kibbeling.
Makanan yang populer juga sebagai street food ini merupakan potongan ikan segar tanpa duri yang dibalut ke dalam adonan tepung dan digoreng kering.
2. Schnitzel

Schnitzel bisa dibilang katsu-nya Eropa. Karena irisan daging yang telah dibumbui, diselimuti dengan tepung roti hingga merata ke seluruh permukaan daging lalu digoreng.
Schnitzel biasa disajikan dengan potongan lemon supaya memberi sensasi rasa segar ketika menyantapnya.
Daging untuk membuat schnitzel juga beragam disesuaikan dengan selera penikmatnya. Bisa daging ayam, sapi, atau babi.
3. Polskie nalesniki

Polskie nalesniki adalah crepes yang terbuat dari tepung, susu, telur, garam, gula, dan mentega serta dilengkapi dengan isian yang memiliki rasa manis atau gurih lalu digulung.
Untuk isian manis sendiri biasanya terdiri dari selai atau potongan buah-buahan. Sedangkan untuk isian gurih, dapat diisi dengan keju, daging, jamur, atau sauerkraut.
4. Tarteletter

Populer sebagai kudapan pendamping teh, tarteletter adalah kue tart yang memiliki isi berupa adonan asparagus putih, kaldu, dan potongan dadu daging ayam.
Renyah di luar dan gurih di dalam, tarteletter disajikan pula dengan irisan daun peterseli sebagai topping.
5. Scampi buzara

Kamu yang biasa menikmati udang saus padang atau udang goreng. Sekali-kali cobalah menikmati scampi buzara.
Scampi buzara terbuat dari udang yang dimasak tumis bersama pasta tomat beserta bumbu, tepung roti dan wine.
Bagi kamu yang tidak mengonsumsi wine atau minim anggaran untuk membelinya. Verjus dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti wine.
6. Papanasi

Saat sedang santai di rumah atau menyaksikan tontonan favorit di rumah, papanasi bisa dijadikan sebagai teman yang memuaskan lidah.
Papanasi tak lain adalah roti goreng atau semacam donat yang diselimuti dengan krim serta selai blueberry atau sejenisnya.
7. Kure na paprice

Meski terkenal sebagai bangsa yang tidak sering mengonsumsi nasi. Siapa sangka? Ada olahan khas Eropa yang cocok banget dijadikan sebagai lauk pendamping nasi putih hangat yaitu kure na paprice.
Kuliner ini hampir mirip dengan kare raisu khas Jepang, yang terbuat dari daging ayam dan saus kari. Hanya saja, saus kure na paprice menggunakan kaldu, krim, tepung, mentega, lada, dan garam sebagai racikan adonan sausnya.
Nah, itu tadi tujuh kuliner khas Eropa yang ramah dengan lidah orang Indonesia. Dari yang telah disebutkan tadi, kamu tertarik membuat yang mencoba yang mana nih? Tulis jawaban kamu di kolom komentar, ya.
Download aplikasi ide resep Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi resep masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store.