Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Negara dengan Budaya Makan Beralaskan Daun Pisang

ilustrasi ngaliwet (unsplash.com/Avel Chuklanov)

Budaya makan di atas daun pisang, ternyata bukan hanya di Indonesia. Tradisi menyajikan makanan menggunakan daun pisang sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu, bahkan diperkirakan sejak 2000 Sebelum Masehi, lho. Tradisi ini berkembang di berbagai wilayah dunia, terutama Asia, dan masih bertahan sampai sekarang.

Daun pisang juga punya fungsi praktis. Dengan ukuran besar dan permukaan yang licin karena lapisan seperti lilin, daun ini tahan air dan bisa menambah aroma khas saat digunakan untuk membungkus atau menyajikan makanan. Aromanya yang wangi saat dipanaskan bikin makanan terasa lebih nikmat.

Nah, penasaran negara mana saja yang sampai sekarang masih menggunakan daun pisang dalam budaya kulinernya? Yuk, simak daftarnya berikut ini!

1. Indonesia

ilustrasi nasi liwet (unsplash.com/Mufid Majnun)

Orang Indonesia pasti gak asing dengan tradisi makan bareng di atas daun pisang. Tradisi ini dikenal dengan nama ngeliwet di Jawa Barat atau bancakan di daerah lain.

Nasi diletakkan memanjang di tengah daun pisang, lalu dikelilingi lauk pauk, seperti ayam goreng, sambal, dan lalapan. Serunya, semua orang makan bareng-bareng langsung dengan menggunakan tangan.

Gak hanya itu, banyak bahan makanan seperti tempe atau pepes juga dibungkus daun pisang. Selain menjaga kelembaban, daun pisang juga bikin makanan jadi lebih harum.

2. Malaysia

ilustrasi nasi lemak (pexels.com/Suhairy Tri Yadhi)

Kalau kamu jalan-jalan ke Malaysia, kamu bakal sering menjumpai makanan disajikan atau dibungkus daun pisang, seperti nasi lemak, roti canai, sampai ayam goreng. Selain bikin makanan lebih sedap, daun pisang juga bantu menjaga suhu makanan tetap hangat.

Pengaruh ini datang dari komunitas India Selatan yang menetap di Malaysia. Mereka membawa tradisi menyantap makanan di atas daun pisang sebagai bentuk penghormatan dan kesucian. Kini, kebiasaan tersebut menjadi bagian dari identitas kuliner Malaysia yang kaya dan beragam.

3. Thailand

ilustrasi tapai ketan hitam (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko (Wie146))

Masakan Thailand juga sering memanfaatkan daun pisang, terutama buat masak ikan atau nasi ketan. Teknik ini gak cuma untuk tampilan semata, tetapi juga punya fungsi penting, yakni melindungi makanan dari api langsung saat dipanggang atau dibakar. Daun pisang juga bikin makanan gak lengket di alat masak, dan memberikan aroma khas yang bikin masakan Thailand makin menggoda.

4. Filipina

ilustrasi bibingka (commons.wikimedia.org/whologwhy)

Tradisi kamayan atau dikenal juga sebagai "boodle fight" di Filipina mirip banget dengan makan liwet di Indonesia. Daun pisang dibentangkan panjang di atas meja, lalu nasi, seafood, daging panggang, dan sayur ditata cantik di atasnya. Semua orang makan bersama dan tentunya pakai tangan.

Ada pula makanan tradisional seperti bibingka, kue beras yang dipanggang di panci tanah liat berlapis daun pisang. Hasilnya, kue yang lembut dengan aroma manis dan sedikit smoky yang khas.

5. Sri Lanka

ilustrasi daun pisang (commons.wikimedia.org/Yakshitha)

Di Sri Lanka, penggunaan daun pisang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sejak zaman dulu, terutama saat bahan masak masih terbatas. Daun pisang jadi solusi praktis sekaligus simbol keramahan.

Salah satu hidangan khasnya adalah lamprais, nasi yang dimasak dengan lauk seperti kari, bakso daging (frikadeller), dan sambal, lalu dibungkus daun pisang dan dipanggang. Biasanya, lamprais disajikan saat acara-acara spesial atau hari besar.

Tradisi menyajikan makanan di atas daun pisang bukan sekadar gaya lama yang ketinggalan zaman, tetapi justru jadi simbol budaya yang kaya makna dan tetap relevan sampai sekarang. Kira-kira, kamu paling pengin coba tradisi dari negara mana, nih?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
Fina Wahibatun Nisa
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us