5 Rekomendasi Tongseng Kaki Lima Enak di Jakarta untuk Makan Siang

Tidak ada bangunan permanen berdiri. Makannya di emperan jalan dengan atap langit namun masih dipayungi oleh ranting pepohonan yang menjalar sehingga meminimalisir dari terik matahari. Meski begitu, Warung Tongseng Pak Kadir ini selalu ramai pelanggan terutama di jam makan siang, lho.

Tongseng Pak Kadir meyakinkan pelanggan jika tongseng mereka anti kolesterol. Tongseng dimasak menggunakan irisan nanas yang konon buah tersebut diyakini pengikat lemak jahat. Karena itu, pelanggannya cukup tenang menikmati tongseng bukan cuma ayam tapi juga kambing sebagai santapan makan siang. Apalagi, tongseng ayam dan kambing di sini irisan dagingnya besar, isiannya banyak, dan kuahnya terasa bumbunya, lho.

Lokasi: Jalan Musi No.44, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Jam buka: Senin hingga Sabtu pukul 10.00-16.00 WIB.

Harga: kisaran Rp50.000 per orang.

Daya tarik lain yang dimiliki warung Ibu Wati selain rasa tongsengnya yang mantul adalah bisa ambil nasi sendiri sepuasnya, lho. Kamu pun bisa menyesuaikan porsi dengan kebiasaan makanmu sehingga dijamin kenyang puas ketika makan di sini.

Untuk cita rasa tongseng Ibu Wati ini menyesuaikan lidah pelanggan ibu kota yang tidak suka manis berlebihan. Dagingnya memang tidak bisa dikatakan empuk banget tapi mudah dan nyaman di gigi saat dikunyah, lho.

Walaupun kaki lima, tongseng Ibu Wati sudah eksis dari tahun 1999. Tidak perlu ragu lagi untuk kualitas rasanya!

Lokasi: Jalan Adityawarman No.1, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Jam buka: setiap hari pukul 07.00-16.00 WIB.

Harga: mulai dari Rp40.000 per orang.

Ada tiga jenis tongseng yang bisa kamu temukan di warung kaki lima Paki Min ini mulai dari tongseng ayam, kambing, dan sapi, lho. Meskipun berbeda jenis daging tapi irisan atau potongannya sama besar-besar, lho. Puas banget makan tongseng di sini.

Tongseng Solo Pak Min ini tulen seperti daerah asalnya yang memiliki kuah manis tapi rasa manisnya tidak bikin enek. Menambahkan sambal ke dalam semangkuk tongseng pun tidak mengubah rasanya, lho.

Lokasi: Jalan Danau Agung 2 No.11, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Jam buka: setiap hari pukul 10.00-23.55 WIB.

Harga: mulai dari Rp50.000 per orang.

Dari berbagai jenis tongseng yang ditawarkan, tongseng kambing adalah menu tongseng terfavorit di warung Mas Trisno. Saat jam makan siang, tongseng kambing biasanya lebih cepat habis.

Bagaimana tidak cepat habis? Potongan daging kambingnya lumayan besar, teksturnya mudah dikunyah, tidak bau prengus, dan aroma khas kambingnya segar. Ditambah dengan pelengkapnya seperti kol dan tomat jumlahnya banyak, dan kuah tongseng yang rasanya medok, tidak ada alasan tidak makan lahap.

Lokasi: Jalan Salatiga No.3, Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Jam buka: Senin hingga Sabtu pukul 10.00-17.00 WIB.

Harga: mulai dari Rp40.000 per orang.

Proses memasak yang masih menggunakan arang membuat tongseng di warung kaki lima ini punya kuah dengan rasa dan aroma sedap yang khas, lho. Penggunaan kecap pada Tongseng Boyolali Benhil tidak banyak sehingga cocok bagi kamu yang tidak suka manis kecap berlebihan.

Kebanyakan pelanggan yang datang ke warung ini makan tongseng dengan tambahan sate kambing. Selain tambah mengenyangkan, daging kambing sate yang dibakar nikmatnya dua kali lipat saat disatukan dengan kuah tongseng.

Lokasi: Jalan Bendungan Hilir No.136 A 12, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Jam buka: Senin hingga Sabtu pukul 11.00-21.00 WIB.

Harga: Rp50.000 per orang.

Lima rekomendasi tongseng kaki lima tadi bisa dikatakan tongseng hidden gems di Jakarta, lho. Meskipun kaki lima, rasa tongsengnya memuaskan lidah untuk santapan makan siang.