7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!

Rasanya yang khas bikin ketagihan

Imigrasi jadi alasan suatu wilayah mendapatkan pengaruh budaya baru dalam berbagai bidang. Salah satunya dalam hal kuliner.

Negara-negara di Eropa sering memberi pengaruh karena sejarah invasinya ke beberapa negara di penjuru dunia. Siapa sangka jika ada banyak sekali kuliner Eropa yang ternyata mendapat pengaruh budaya Arab, lho.

1. Paella

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!paella (instagram.com/house.online)

Paella merupakan olahan nasi khas Spanyol yang mencampurkan beragam isian, mulai dari sayuran sampai seafood. Ciri khas mencolok paella terletak dari tampilannya yang cerah.

Tampilan cerah tersebut berasal dari safron, lho. Penggunaan safron merupakan pengaruh budaya Arab yang mencolok pada makanan ini. Sejarah juga menyebutkan jika nasi bagian dari budaya makan orang Arab yang dikenalkan ketika migrasi ke Spanyol.

2. Fideo

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!sopa de fideo, salah satu olahan dari fideo (instagram.com/ eatbreathelove313)

Fideo adalah sejenis pasta yang wujudnya sama seperti bihun, tapi lebih tebal. Karena invasi, fideo terkenal juga di Filipina dan Meksiko, lho. Namun, tahu tidak jika fideo dikenalkan oleh bangsa Arab?

Fideo sudah ada sejak abad ke-9 dengan panggilan itriyya, dari bahasa Arab yang artinya bihun. Ketika bangsa Arab tiba di Spanyol, alih-alih mengenalkan itriyya dengan nama aslinya, justru pasta ini beralih sapaan menjadi fidaw kemudian fideo.

3. Cannoli

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!cannoli (instagram.com/bdotti76)

Cannoli berasal dari Sisilia, Italia. Makanan manis ini termasuk kuliner yang mendapat pengaruh bangsa Arab, terutama pada isinya. Penggunaan jeruk, almond, madu, sampai tebu untuk bahan baku krim cannoli merupakan ciri khas masakan Arab.

Ada cerita juga yang menyebutkan ketika pemerintahan Sisilia dipegang orang Arab, para selir sering membuat kue yang bentuknya mirip dengan cannoli untuk kudapan pangeran. Dari sini banyak yang menyimpulkan jika cannoli mendapat pengaruh budaya Arab.

Baca Juga: 5 Kreasi Kudapan Serba Cannoli yang Nikmat, Memanjakan Lidah!

4. Risotto

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!risotto (instagram.com/pepper.and.love)

Risotto merupakan olahan nasi khas Italia yang dimasak dengan kaldu sehingga menghasilkan tekstur lengket layaknya bubur. Varian risotto sendiri cukup banyak dan berbeda-beda, tergantung si pembuat.

Jadi kebanggaan masyarakat Italia, siapa sangka jika risotto juga mendapat pengaruh budaya Arab. Sejarahnya tak beda jauh dengan paella yang mana nasi dibawa atau diperkenalkan oleh orang Arab.

Selain itu, penggunaan rempah-rempah untuk bumbu risotto juga jadi alasan jika makanan ini seperti masakan Arab. Aromanya pun kuat banget!

5. Açorda

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!açorda (instagram.com/livingwithstyles)

Biasanya dipilih sebagai menu untuk sarapan, açorda terbuat dari roti tawar berukuran besar yang direndam ke dalam kaldu, rempah-rempah, dan bawang putih. Açorda biasanya dilengkapi dengan ikan sampai telur rebus supaya makin nikmat.

Makanan ini dikenalkan ketika bangsa Moor singgah di semenanjung Portugis atau sekarang Portugal. Namanya disebutkan pada buku masakan Arab Kitab-al-tabij dengan panggilan ath thurda yang berarti roti yang direndam.

6. Escabeche

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!escabeche (instagram.com/jamdinho)

Escabeche juga kuliner khas Portugal yang mendapat pengaruh budaya Arab, lho. Makanan ini terinspirasi dari masakan khas Arab bernama al-sikbaj. Escabeche sendiri makanan yang terbuat dari ikan.

Kuliner satu ini identik bersaus manis dan asam karena menggabungkan madu dan cuka. Penggunaan minyak zaitun pada escabeche serta kuliner khas Portugal lainnya juga dikenalkan oleh imigran Muslim saat singgah di negara ini sekitar seribu tahun lalu.

7. Pinchitos

7 Kuliner Eropa yang Dipengaruhi Budaya Arab, Pantas Sedapnya Beda!pinchitos (instagram.com/ainhoa_singular)

Pinchitos atau pinchos morunos adalah sebutan sate di Spanyol. Kuliner daging di tusuk yang ada di Spanyol serta beberapa negara di Eropa lainnya, seperti Portugal, Yunani, dan Italia, dikenalkan oleh bangsa Moor saat singgah di negara-negara tersebut.

Mengolah daging dengan cara ditusuk, lalu dipanggang juga merupakan pengaruh budaya Arab. Belum lagi, racikan bumbu untuk pinchitos juga lekat sekali dengan masakan Arab.

Ternyata, pengaruh budaya Arab pada kuliner Eropa cukup banyak. Asimilasi budaya dalam dunia masakan bikin kuliner jadi beragam. Ada lagi kuliner serupa yang kamu ketahui?

Baca Juga: 5 Makanan Khas Arab, Lezat dan Cocok untuk Berbuka Puasa 

Tifani Topan Photo Verified Writer Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya