Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sayuran Organik Vs Sayuran Non-organik, Lebih Baik Mana?

unsplash.com/@idelamaza

Pola hidup sehat sudah menjadi tren pada sebagian masyarakat Indonesia. Kesadaran akan kesehatan menjadi salah satu fokus utama agar terhindar dari berbagai penyakit di masa yang akan datang. Dari situ, tidak heran jika angka konsumsi sayur semakin lama semakin tinggi. 

Sayuran dibagi menjadi dua jenis, sayuran non organik atau konvensional dan sayuran organik. Perbedaan keduanya terletak pada sistem penanamannya. Sayuran non-organik ditanam menggunakan pestisida dan bahan kimia lain. Sedangkan sayuran organik lebih mengedepankan bahan-bahan yang alami. Dua jenis sayuran ini memang memiliki perbedaan dan persamaan yang mungkin belum kamu ketahui. Berikut perbandingannya.

1.Nutrisi dan gizi

unsplash.com/@annapelzer

Tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya kalau dibandingkan secara nutrisi. Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS, seorang Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya keluarga, dari Fakultas Pertanian IPB menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tanaman yang ditanam secara organik maupun non-organik. Jika diteliti memang ada unsur fosfor yang lebih tinggi pada sayuran organic, selain itu kandungannya sama saja seperti sayuran pada umumnya. Jadi sangatlah keliru jika ada yang menyimpulkan bahwa sayuran organic lebih bernutrisi.

2.Pembusukan

unsplash.com/@delamanda

Dari segi ketahanan, sayuran organik memang tidak bisa tahan lebih lama jika dibandingkan dengan yang non-organik. Hal ini disebabkan karena sayuran organic tidak mengandung unsur pengawet, jadi lebih cepat membusuk. Disarankan jika baru membeli sayuran organik, cepat-cepat diolah dan dikonsumsi sebelum membusuk.

3.Keamanan

unsplash.com/@ecasap

Pada kedua jenis sayuran ini memang menggunakan pestisida, perbedaannya terdapat pada bahannya saja. Jika sayuran organik menggunakan pestisida alami dan sayuran konvensional menggunakan pestisida buatan. Walaupun memang lebih berbahaya pestisida buatan, tapi tidak menutup kemungkinan jika pestisida alami juga berdampak buruk bagi tubuh.

4.Harga

unsplash.com/@paucasals

Semua orang sudah tahu jika harga sayuran organik memang lebih mahal. Biaya penanaman sayuran organik tidak murah dan lebih sulit, ditambah jumblah produksinya tidak banyak. Hal tersebutlah yang membuat harga sayuran organik lebih mahal.

5.Penampakan sayur

unsplash.com/@davies_designs

Penampilan sayuran organik tidak sebesar dan sebagus sayuran konvensional. Itu dapat terjadi karena pestisida alami yang dipakai saat penanaman tidak dapat menjaga tanaman sebaik pestisida kimia. Jadi sayuran organik memiliki warna yang pucat dan tidak jarang lebih kecil secara bentuk.

6.Rasa

unsplash.com/@lvnatikk

Rasa dari sayuran sangat dipengaruhi dari kesegaran sayuran itu sendiri. Banyak orang berasumsi bahwa sayuran organik lebih enak dan segar. Itu memang benar, kesegaran sayuran organik selalu dijaga hingga sampai di tangan konsumen. Lain halnya dengan sayuran non-organik, kesegaran sayuran tersebut akan semakin berkurang sejalan dengan lamanya waktu pengiriman hingga penjualan.

Setiap petani sayuran organik maupun non-organik sudah diharuskan mengikuti prosedur dan takaran penggunaan pestisida dan pupuk  dalam batas aman. Jadi organik ataupun konvensional sama-sama baik dan sehat bagi tubuh.

Kesimpulanya, sayuran organik dan non-organik memang sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, jika ditanya lebih baik yang mana, itu tergantung pada setiap individu dari segi apa untuk menilainya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Rafi Athallah
EditorMuhammad Rafi Athallah
Follow Us