9 Teh Paling Favorit Asal Tiongkok dengan Rasa Unik, Ada Kombucha!

Black tea berasal dari daun camellia sinensis yang kontras dengan warna hitamnya. Pada proses pembuatannya, daun tersebut melalui proses oksidasi yang cukup berat dibanding daun teh lainnya. 

Kemudian saat diseduh, black tea akan berubah menjadi warna kecoklatan dengan rasa dan aroma yang cukup kuat. Rasanya pun cukup bervariasi mulai dari gurih sampai manis. 

Green tea kini menjadi popular dan sudah banyak makanan yang dikreasikan dengan rasa khas dari green tea. Terbuat dari teh hijau, green tea rupanya adalah teh non-oksidasi sehingga warnanya hijau cerah. 

Green tea diproses dengan cara dipanaskan seperti dikukus atau digoreng atau disebut proses kill green. Meski pun kini banyak yang memproduksi green tea dengan cara mengolah dan teknik yang berbeda, green tea tetap tipikal dengan rasa fresh, grassy dan nabatinya. 

Kalau tadi ada green tea dan black tea, di Tiongkok juga punya white tea yang diolah dari tunas daun teh yang belum mekar. Daun muda tersebut lalu dioksidasi ringan sehingga menghasilkan warna sedikit cokelat saat diseduh. 

White tea memiliki rasa yang cukup unik dan lebih lembut dibanding green tea dan black tea. White tea memiliki rasa dan aroma perpaduan antara buah-buahan, madu, vanilla dan beragam herba. 

Memiliki nama yang unik, pu erh juga sering disebut sebagai teh vintage yang berasal dari Provinsi Yunnan. Pu erh memiliki dua variasi berbeda yaitu non-fermentasi yang disebut pu erh sheng dan yang difermentasi disebut pu erh shu. 

Yang membedakan dua variasi ini yaitu dari segi rasa. Pu erh sheng memiliki rasa yang fresh dengan sedikit rasa pahit dan manis, sedangkan pu erh shu bercita rasa ringan dengan rasa khas hasil fermentasi. 

Dari namanya tentu sudah tau jenis teh ini adalah teh susu dengan cita rasa khas Hongkong. Disebut milk tea karena teh ini juga berbeda dari teh Tiongkok lainnya yang biasa disajikan tanpa tambahan. 

Hongkong style milk tea terbuat dari kombinasi black tea, air dan susu kental manis atau susu yang diupakan. Dipercaya bahwa milk tea ini mengikuti tradisi british yang menikmati teh di sore hari. 

Salah satu teh popular asal Tiongkok ini berasal dari Provinsi Jiangsu, dimana biluochun paling mahal berasal dari kebun teh di sekitar Danau Taihu. Daun tehnya berciri unik yaitu tipis, bergelombang dan memiliki bulu halus dipermukaan daun. 

Biluochun diproduksi dengan cara manual sehingga menghasilkan warna teh yang lebih jernih dengan warna hijau pucat. Biluochun juga memiliki rasa yang lebih fresh, fruity dan manis dengan aroma floral yang khas. 

Longjing tea dapat diartikan teh sumur naga dengan ciri khas daun teh berwarna emerald dan tekstur lembut serta bentuk datar yang rapuh. Longjing tea memiliki cita rasa yang fresh dan buttery. 

Longjing tea lebih banyak diproduksi saat musim semi karena kualitasnya lebih bagus. Dengan kualitas terbaik, teh longjing bisa terjual lebih dari 12 juta rupiah per kilo lho! 

Kombucha merupakan teh yang difermentasi beberapa kali yang terbuat dari green tea atau black tea. Fermentasi pertama biasanya menggunakan sejenis bakteri atau ragi. Setelah beberapa minggu baru dimasukkan ke kulkas untuk memperlambat proses karbonasi. 

Untuk fermentasi kedua, kombucha diberi perisa seperti buah-buahan, rempah atau herba. Rasa dari kombucha sedikit tajam dan manis dengan ciri khas seperti bersoda. 

Oolong merupakan teh yang cukup popular dengan variasi rasa dan aroma yang cukup beragam sesuai dengan level oksidaso, warna dan jenis daunnya. Oolong termasuk teh yang kompleks karena proses produksinya. 

Oksidasi yang rendah menghasilkan rasa bak green tea dan oksidasi yang cukup tinggi menghasilkan rasa serupa black tea. Dengan variasi warna yang unik seperti hijau pucat, kuning dan oranye. Sementara aromanya merupakan perpaduan melon, aprikot dan rempah. 

Itulah beberapa jenis varian teh asal tiongkok dengan rasa unik yang bikin penasaran. Kalian udah pernah coba yang mana?