Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Jenis Pijat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

ilustrasi pijat (unsplash.com/Toa Heftiba)
Intinya sih...
  • Pijat bisa menjadi cara untuk rileks dan mendukung pengobatan kondisi tertentu.
  • Ada beragam jenis pijat dan kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kamu.
  • Jenis pijat antara lain: pijat Swedish, deep tissue, hot stone, pijat drainase limfatik, refleksologi, terapi kraniosakral, pijat olahraga dan lain-lain.

Terapi pijat mengacu pada manipulasi jaringan lunak dengan memberikan tekanan yang menenangkan ke berbagai bagian tubuh. Pijat memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stres.

Beragam jenis pijat hadir dengan manfaat yang berbeda-beda, menawarkan pengalaman yang unik untuk setiap individu. Kenali jenis pijat dan manfaatnya bagi kesehatan, siapa tahu kamu butuh satu atau beberapa jenisnya!

1. Swedish massage

Swedish massage merupakan salah satu jenis terapi pijat yang paling umum. Ini melibatkan manipulasi jaringan lunak tubuh dengan gerakan panjang, tekanan ringan, dan gerakan menguleni atau mengetuk tubuh secara ringan.

Jenis pijat ini dirancang untuk meningkatkan relaksasi, mengendurkan otot-otot yang tegang, dan meningkatkan sirkulasi.

Jenis pijat ini dapat membantu:

  • Mengurangi nyeri sendi dan otot.
  • Menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan tingkat kecemasan.
  • Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

2. Deep tissue massage

ilustrasi seseorang dipijat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Deep tissue massage atau pijat jaringan dalam bertujuan untuk melepaskan ketegangan pada otot dengan memanipulasi lapisan jaringan lunak yang lebih dalam. Ini melibatkan tekanan yang jauh lebih kuat daripada Swedish massage.

Jenis terapi pijat ini mungkin tepat untuk kamu yang memiliki nyeri kronis atau cedera olahraga.

Menurut penelitian, deep tissue massage dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak serta mengurangi rasa sakit secara signifikan, terutama pada orang yang baru pulih dari cedera. 

3. Pijat batu panas

Hot stone massage atau pijat batu panas menggunakan batu yang diletakkan beberapa area tubuh. Jenis pijat ini biasanya dikombinasikan dengan Swedish massage.

Terapi pijat batu panas bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot melalui penempatan batu panas yang halus secara strategis pada bagian tubuh tertentu.

Terapis pijat mungkin juga menggunakan minyak untuk memberikan pijatan yang lebih halus dan pengalaman yang lebih menenangkan.

Pijat batu panas memiliki banyak manfaat yang sama dengan jenis terapi pijat lainnya, mulai dari mengurangi peradangan hingga meningkatkan energi dan suasana hati. Sebuah studi menemukan bahwa pijat batu panas secara signifikan meningkatkan kualitas tidur pada orang yang menjalani dialisis ginjal. 

4. Pijat olahraga

ilustrasi pijat olahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pijat olahraga atau sport massage populer di kalangan atlet dan orang yang sering berolahraga. Ini dirancang khusus untuk mencegah dan mengobati cedera olahraga.

Teknik yang digunakan dapat memvariasikan otot mana yang paling terkena dampak olahraga dan di bagian mana kamu mengalami cedera.

Pijat olahraga dapat membantu berbagai aspek kinerja atletik dan pemulihan otot. Menurut penelitian, pijat olahraga secara efektif meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi nyeri otot yang tertunda (DOMS) di kalangan atlet elit dan amatir.

5. Shiatsu

Shiatsu adalah teknik pijat Jepang yang menggunakan prinsip pengobatan tradisional China. Ada berbagai bentuk shiatsu, tetapi semuanya melibatkan akupresur (memberikan tekanan pada titik akupunktur tertentu di tubuh).

Teknik ini terbukti meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan dalam banyak hal, seperti meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi ketegangan.

Sebuah penelitian bahkan mencatat bahwa shiatsu membantu anak-anak dan remaja dengan gangguan spektrum autisme dan gangguan perilaku di sejumlah bidang.

6. Thai massage

ilustrasi pijat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Thai massage adalah bentuk pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) populer yang menggabungkan prinsip akupresur dan yoga. Selama pijat, kamu akan ditempatkan dalam berbagai pose yoga pasif dengan bantuan praktisi terlatih yang akan meregangkan otot dan menargetkan titik tertentu.

Kamu mungkin lebih suka jenis pijat ini jika ingin tetap berpakaian (dengan pakaian yang ringan, longgar, dan nyaman) selama sesi pijat.

Penelitian menemukan jenis pijat ini terbukti:

  • Mengurangi stres.
  • Memberikan pereda nyeri bagi penderita nyeri punggung bawah kronis.
  • Memperkuat respons imun tubuh.

7. Pijat prenatal

Terapi pijat ini populer dilakukan selama kehamilan, ketika ibu yang mengandung mengalami peningkatan tingkat stres, nyeri, dan insomnia.

Menurut penelitian, pijat prenatal bisa meningkatkan banyak aspek kesejahteraan selama kehamilan.

Manfaat pijat prenatal antara lain:

  • Tingkat serotonin dan dopamin yang lebih tinggi, atau dikenal sebagai hormon kebahagiaan. 
  • Mengurangi stres.
  • Meredakan nyeri, terutama pada kaki dan punggung.
  • Lebih sedikit gejala depresi dan kecemasan.
  • Fungsi kekebalan tubuh yang lebih kuat.
  • Menurunkan risiko persalinan prematur.
  • Berat badan lahir janin yang tinggi.

8. Terapi kraniosakral

ilustrasi pijat (pexels.com/pixabay)

Terapi kraniosakral, juga dikenal sebagai pijat sakral atau osteopati kranial, adalah suatu bentuk kerja tubuh yang menggunakan sentuhan lembut. Ini bertujuan untuk mengurangi kompresi pada tulang belakang, tengkorak, dan panggul.

Ini termasuk jenis terapi yang sedikit kontroversial dan banyak peneliti yang tidak setuju tentang validitas klinis dari praktik tersebut.

Namun, ada beberapa bukti bahwa terapi kraniosakral dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan kondisi tertentu, seperti:

  • Fibromialgia.
  • Migrain.
  • Nyeri leher, punggung, atau panggul.
  • Epicondylitis.
  • Hidrosefalus tekanan normal (NPH), yang ditandai dengan penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di rongga otak.

9. Pijat refleksi (refleksologi)

Pertama kali dikembangkan oleh tabib kuno di Mesir, China, dan India, pijat refleksi mengacu pada praktik memberikan tekanan pada titik-titik tertentu di kaki (terkadang di tangan).

Setiap titik, atau “zona”, diyakini berhubungan dengan area tubuh tertentu.

Menurut studi, pijat refleksi bisa memberikan manfaat ini:

  • Meredakan nyeri sendi dan otot.
  • Mengatasi susah tidur.
  • Mengurangi pembengkakan anggota tubuh selama kehamilan.
  • Meningkatkan tingkat energi.
  • Meningkatkan fungsi pernapasan.
  • Mengobati gejala tertentu yang berhubungan dengan kanker, seperti sesak napas.
  • Mengurangi rasa kesemutan, terbakar, dan/atau seperti ditusuk-tusuk yang berhubungan dengan multiple sclerosis

10. Pijat drainase limfatik

ilustrasi pijat drainase limfatik(freepik.com/freepik)

Pijat drainase limfatik, juga dikenal sebagai drainase limfatik manual (MLD), melibatkan penggunaan sentuhan ringan yang berirama. Pijat ini bertujuan untuk meningkatkan aliran getah bening (cairan ekstra) ke seluruh tubuh dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. 

Selain menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stres, pijat drainase limfatik juga memiliki beberapa manfaat lain, termasuk:

  • Menangani dan mencegah limfedema.
  • Mempromosikan penyembuhan luka.
  • Meningkatkan saturasi oksigen.
  • Darah rendah.
  • Menurunkan detak jantung.
  • Meningkatkan rentang gerak.

11. Aromaterapi

Beberapa terapis pijat menggunakan minyak esensial seperti lavender, pepermin, lemon, jahe, dan tea tree oil dalam sesi pijat. Ini berguna untuk meningkatkan relaksasi dan penyembuhan. Praktik ini dikenal sebagai aromaterapi.

Makin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pijat aromaterapi mungkin memiliki manfaat klinis sebagai terapi pelengkap. Namun, penelitian masih terbatas, perlu penelitian lebih lanjut.

12. Pijat penyeimbang cakra

ilustrasi pijat (pexels.com/Rainer Eck)

Beberapa orang percaya bahwa deep tissue massage dapat dikombinasikan dengan praktik Reiki, teknik pengobatan energi Jepang. Kombinasi ini menggunakan sentuhan ringan atau memegang tangan mereka tepat di atas tubuh penerima untuk memanipulasi energi. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan cakra.

Menurut tradisi pengobatan Ayurveda, cakra adalah pusat energi utama tubuh. Setiap cakra berhubungan dengan area tubuh tertentu. Diperlukan lebih banyak penelitian terkait pijat energi untuk memahami manfaatnya dalam dunia medis.

Ada beragam jenis pijat dan kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kamu. Pijat bisa menjadi cara untuk rileks dan mendukung pengobatan kondisi tertentu. Jika ingin menambahkan pijat dalam perawatan penyakit atau kondisi tertentu, berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter.

Referensi:

PubMed. “Swedish Massage: A Systematic Review of its Physical and Psychological Benefits,” 2017.
Majchrzycki, Marian, Piotr Kocur, and Tomasz Kotwicki. “Deep Tissue Massage and Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs for Low Back Pain: A Prospective Randomized Trial.” The Scientific World JOURNAL 2014 (January 1, 2014): 1–7.
Ghavami, Haleh, ShamsAldin Shamsi, et al. “Impact of hot stone massage therapy on sleep quality in patients on maintenance hemodialysis: A randomized controlled trial.” Journal of Research in Medical Sciences 24, no. 1 (January 1, 2019): 71.
Davis, Holly Louisa, Samer Alabed, and Timothy James Ainsley Chico. “Effect of sports massage on performance and recovery: a systematic review and meta-analysis.” BMJ Open Sport & Exercise Medicine 6, no. 1 (May 1, 2020): e000614.
Cabo, Fernando, Amanda Baskwill, et al. “Shiatsu and Acupressure: Two Different and Distinct Techniques.” PubMed Central (PMC), June 1, 2018.
Juntakarn, Chantip, Thavat Prasartritha, and Prapoj Petrakard. “The Effectiveness of Thai Massage and Joint Mobilization.” International Journal of Therapeutic Massage & Bodywork Research Education & Practice 10, no. 2 (June 29, 2017): 3.
Mueller, Stephanie M., and Martin Grunwald. “Effects, Side Effects and Contraindications of Relaxation Massage during Pregnancy: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials.” Journal of Clinical Medicine 10, no. 16 (August 6, 2021): 3485.
Haller, Heidemarie, Romy Lauche, et al. “Craniosacral therapy for chronic pain: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials.” BMC Musculoskeletal Disorders 21, no. 1 (December 31, 2019).
Cai, Deng-Chuan, Ching-Yun Chen, and Ting-Yun Lo. “Foot Reflexology: Recent Research Trends and Prospects.” Healthcare 11, no. 1 (December 20, 2022): 9. 
Río-González, Ángela, Ester Cerezo-Téllez, et al. “Effects of Different Neck Manual Lymphatic Drainage Maneuvers on the Nervous, Cardiovascular, Respiratory and Musculoskeletal Systems in Healthy Students.” Journal of Clinical Medicine 9, no. 12 (December 16, 2020): 4062.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Nurulia R F
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us