4 Kesalahan Umum saat Melakukan Diet Defisit Kalori, Awas Gagal!

Diet defisit kalori sering menjadi andalan bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Konsep diet ini cukup sederhana, yaitu dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh setiap hari. Namun, kenyataannya tidak selalu semudah itu.
Banyak orang merasa frustrasi karena angka di timbangan tidak kunjung bergerak sesuai harapan. Apa yang sebenarnya terjadi? Yuk, simak beberapa alasan yang bisa menyebabkan diet defisit kalori tidak berhasil.
1. Terlalu banyak mengurangi kalori

Mengurangi kalori secara drastis dapat menjadi bumerang bagi kamu yang sedang diet. Ketika tubuh menerima terlalu sedikit kalori, ia akan menganggap ini sebagai keadaan darurat dan masuk ke mode kelaparan. Mode ini menyebabkan metabolisme tubuh melambat untuk menghemat energi, sehingga penurunan berat badan menjadi lebih sulit. Meskipun kamu melihat penurunan berat badan awal, dalam jangka panjang, berat badan bisa kembali naik lebih cepat ketika asupan kalori kembali normal.
Penurunan kalori yang terlalu ekstrem dapat memicu kelelahan, kehilangan otot, dan menurunkan tingkat energi, sehingga sulit untuk tetap konsisten menjalankan diet dan olahraga. Untuk memperbaiki masalah ini, penting untuk mengurangi kalori secara bertahap dan memastikan bahwa tubuh tetap mendapatkan cukup nutrisi penting. Selain itu, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering dapat membantu menjaga tingkat energi dan menghindari rasa lapar berlebihan.
2. Kurangnya aktivitas fisik

Diet defisit kalori saja tidak cukup untuk mencapai hasil yang optimal jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik. Tubuh membutuhkan dorongan tambahan untuk membakar lebih banyak kalori, terutama ketika metabolisme mulai melambat akibat pengurangan kalori. Aktivitas fisik membantu meningkatkan pembakaran kalori, menjaga massa otot, dan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga proses penurunan berat badan menjadi lebih efektif.
Untuk memperbaiki masalah ini, kamu harus rutin berolahraga seperti berjalan kaki, jogging, hingga gym. Pilih jenis olahraga yang kamu nikmati, sehingga kamu bisa menjaga konsistensi dan tetap bersemangat dalam berolahraga. Selain itu, fokuslah pada kombinasi latihan kardio dan kekuatan, karena keduanya bekerja secara sinergis untuk membakar kalori dan meningkatkan metabolisme.
3. Mengabaikan kalori tersembunyi

Mengabaikan kalori tersembunyi adalah salah satu kesalahan umum yang sering membuat diet defisit kalori tidak berhasil. Kalori tersembunyi adalah kalori yang tidak disadari karena berasal dari makanan atau minuman yang tampaknya sehat. Banyak makanan atau minuman yang tampak sehat, tetapi mengandung tambahan kalori dari gula, minyak, atau bahan lainnya.
Misalnya, dressing salad, saus, minuman kopi berbahan dasar susu, atau camilan rendah lemak bisa menyumbang kalori lebih banyak dari yang diperkirakan. Jika tidak dihitung dengan baik, konsumsi kalori harian kamu bisa melebihi target defisit yang sudah direncanakan, sehingga proses penurunan berat badan menjadi terhambat. Cara memperbaikinya adalah dengan lebih teliti membaca label nutrisi pada produk makanan dan minuman yang kamu konsumsi.
4. Kurang tidur dan stres berlebih

Kurang tidur dan stres berlebih dapat menjadi penyebab utama mengapa diet defisit kalori tidak berhasil. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup waktu istirahat, hormon-hormon yang mengatur rasa lapar, seperti ghrelin dan leptin akan menjadi tidak seimbang. Akibatnya, kamu cenderung merasa lebih lapar dan sulit mengontrol keinginan makan, terutama makanan tinggi gula dan lemak.
Stres berlebih juga memicu pelepasan hormon kortisol, yang dapat meningkatkan penyimpanan lemak tubuh, khususnya di area perut. Cara memperbaikinya adalah dengan memprioritaskan kualitas tidur dan mengelola stres. Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam, serta menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Untuk mengatasi stres, lakukan apa yang bisa membuat kamu lebih tenang dan nyaman supaya kamu tetap dalam mood yang baik.
Kegagalan dalam diet defisit kalori sering kali bukan disebabkan oleh metode yang salah, melainkan karena adanya kesalahan yang tidak disadari. Dengan memahami alasan di balik gagalnya diet ini, kamu dapat memperbaiki strategi dan kembali berada di jalur yang tepat. Jika sudah tahu, jangan sampai mengulangi keempat kesalahan diatas saat menjalani diet defisit kalori.