Apakah kamu sedang menurunkan berat badan dengan defisit kalori? Banyak orang mungkin mengenal istilah defisit kalori sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Namun, ternyata manfaatnya tidak berhenti di sana.
Selain membantu menurunkan angka timbangan, defisit kalori juga bisa membawa perubahan positif lainnya bagi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Penasaran dengan manfaat lain dari defisit kalori pada tubuh? Yuk, simak lebih lanjut.
Defisit kalori dapat membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efisien, terutama pada orang yang memiliki risiko atau mengalami resistensi insulin. Ketika tubuh mengonsumsi lebih sedikit kalori, kadar gula darah menjadi lebih stabil, sehingga pankreas tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memproduksi insulin. Kondisi ini penting untuk mencegah penyakit seperti diabetes tipe 2.
Selain mencegah diabetes tipe 2, peningkatan sensitivitas insulin juga dapat berdampak positif pada energi dan metabolisme tubuh. Ketika insulin bekerja lebih efektif, sel-sel tubuh dapat lebih mudah menyerap glukosa dari darah dan menggunakannya sebagai sumber energi. Ini tidak hanya membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, tetapi juga meningkatkan tingkat energi dan mengurangi rasa lelah.
Defisit kalori dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan cara menurunkan kadar lemak tubuh, termasuk lemak visceral yang mengelilingi organ vital seperti jantung. Kadar lemak darah yang tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Penurunan lemak tubuh ini berkontribusi pada penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Dengan kadar kolesterol yang lebih rendah, risiko pembentukan plak di dinding arteri berkurang, sehingga aliran darah tetap lancar dan kesehatan jantung terjaga. Pola makan yang lebih seimbang selama menjalani defisit kalori dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang membantu membersihkan pembuluh darah. Dengan demikian, tubuh mendapatkan perlindungan tambahan terhadap risiko seperti serangan jantung dan stroke.
Ketika kamu menjalani defisit kalori dengan pola makan yang terencana, tubuh akan memanfaatkan sumber energi cadangan, seperti lemak, untuk memenuhi kebutuhan energi. Proses ini dapat merangsang metabolisme tubuh menjadi lebih efisien dalam mengolah energi. Selain itu, dengan menjaga asupan nutrisi seimbang selama defisit kalori, tubuh akan lebih cenderung membangun otot dan mengurangi lemak, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat metabolisme basal (BMR).
BMR yang lebih tinggi berarti tubuh membakar lebih banyak kalori bahkan saat sedang beristirahat. Selain itu, defisit kalori dapat merangsang produksi hormon-hormon yang mendukung metabolisme, seperti hormon tiroid dan adrenalin. Hormon-hormon ini berperan penting dalam mengatur kecepatan metabolisme dan mengoptimalkan penggunaan energi oleh tubuh.
Defisit kalori yang dilakukan dengan cara sehat dan seimbang dapat membantu meningkatkan mood dan energi kita. Ketika tubuh mendapatkan asupan makanan yang bernutrisi dan kaya akan vitamin serta mineral, produksi hormon seperti serotonin dan dopamin dapat meningkat. Hormon-hormon ini berperan penting dalam menjaga suasana hati tetap stabil dan bahagia.
Asupan makanan yang lebih seimbang dengan jumlah kalori yang tepat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, yang berdampak langsung pada suasana hati dan tingkat energi. Dengan pola makan yang teratur dan seimbang, kamu dapat terhindar dari lonjakan dan penurunan kadar gula darah, sehingga kamu akan tidak akan merasa lesu dan mudah marah. Hal ini mampu membuat kita lebih berproduktif saat menjalani hari.
Melakukan defisit kalori dengan cara yang sehat ternyata membawa banyak manfaat positif bagi tubuh selain penurunan berat badan. Namun, penting untuk diingat bahwa defisit kalori harus dilakukan dengan bijak. Cukup dengan pola makan bergizi dan aktivitas fisik yang cukup, kamu bisa merasakan manfaat diatas saat melakukan defisit kalori.