5 Fakta tentang Kebiasaan Menekan Tombol 'Snooze' pada Alarm

Pelajar, terutama mahasiswa, adalah orang yang diketahui secara awam suka tidur larut malam. Alasannya bisa karena mengerjakan tugas sekolah atau kuliah, bisa karena mempersiapkan ujian, atau sekadar bermain baik bersama teman di luar rumah maupun di dalam rumah.

Tidur larut malam itu membuatnya tak kuasa menahan kantuk di pagi hari, bahkan ketika harus bangun pagi-pagi dan sudah memasang alarm pada ponsel. Hal itu juga dikarenakan produksi melatonin yang sedang tumbuh dan berkembang pesat pada usia muda.

Oleh karena itulah, pelajar adalah manusia yang paling suka menekan tombol 'snooze' pada alarm ponsel berkali-kali, entah itu setiap 5 menit, 10 menit hingga 20 menit.

Penelitian mengatakan bahwa seiring usia, manusia menjadi semakin jarang untuk senang beraktivitas larut malam, baik untuk belajar, bekerja maupun bermain. Hanya 15 persen orang dewasa yang masih bersikap demikian.

Umumnya, orang dewasa hanya dua kali menekan tombol 'snooze', yaitu pada alarm pertama, dan alarm setelah di-snooze. Setelah alarm kedua, otak orang dewasa bekerja memberi sinyal untuk harus bangun dikarenakan sebuah ketakutan akan resiko.

Saat tertidur kembali setelah menekan tombol 'snooze', kemudian bangun lagi ketika alarm kedua menyala, tubuh kita mendapatkan sebuah pilihan reaksi apakah akan bangun melawan kantuk atau tidur lagi. Kondisi ini memberi dampak yang cukup mengejutkan bagi tubuh dan otak, seolah-olah ada hal darurat.

Hal tersebut menyebabkan hormon adrenalin dan kortisol meningkat, meningkatkan tekanan darah, dan detak jantung menjadi semakin cepat. Untuk tidur lelap lagi pun, akan sulit karena lama waktu yang dibutuhkan sekitar 15-20 menit. Bila ini terjadi terus menerus, akan berdampak pada kinerja otak.

Solusi bagi kamu yang termasuk suka menekan tombol 'snooze' pada alarm ponsel, letakkanlah ponsel di luar kamar ketika akan tidur setelah menyetelnya. Dengan demikian, kamu akan punya upaya untuk mencarinya karena terganggu dengan alarm itu, walaupun punya tujuan untuk menekan tombol 'snooze' yang muncul secara tidak sadar akibat kebiasaan. Tapi, setelah bergerak mencarinya, kamu bisa terbangun dan cenderung tidak akan mengantuk lagi, lalu mengurungkan menekan tombol 'snooze'.

Solusi tahap selanjutnya, bila kamu berhasil bangun setelah atau tanpa menekan tombol 'snooze', segera keluar dan raih cahanya matahari. Berjemurlah selama 15 menit untuk menghentikan produksi hormon melatonin yang membuat susah bangun. Setelah itu, minumlah segelas air, dan mulailah kegiatan dengan kondisi tubuh yang segar.