Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Faktor Penyebab Kenapa Tingkat Stres Orang Berbeda-beda

rollingstone.com

Suatu masalah yang tingkat kesulitannya sama, bisa disikapi berbeda oleh banyak orang. Kamu mungkin pernah lihat orang yang tetap enjoy dan bisa konsentrasi pada tugasnya meski ia dihimpit masalah berat. Bikin kagum kan? Sebaliknya, masalah yang kamu anggap sepele, mungkin pernah juga disikapi temanmu dengan rasa cemas yang berlebihan.

Yup, itu karena tingkat stres setiap orang berbeda-beda. Berikut ada beberapa faktor yang jadi penyebabnya.   

1.Kepribadian dalam menyikapi masalah

unsplash.com/Trent Szmolnik

Semakin kamu fleksibel menghadapi masalah, semakin jarang stres hinggap di kepala. Kamu yang bisa menikmati kehidupan dengan rasa syukur, biasanya punya kepribadian kuat dan gak mudah rapuh oleh satu dua masalah.

Watak atau pribadi seseorang itu sebenarnya bisa dirubah sedikit demi sedikit dengan input bacaan ilmu, nasehat dan motivasi yang positif. Semakin sering jiwamu dihujani dengan kebesaran berpikir optimis, semakin mudah kamu menyelesaikan masalah dan terhindar dari yang namanya stres.

2.Falsafah hidup atau agama yang menyangkut kedekatannya dengan Tuhan

unsplash.com/Maria Teneva

Saat kamu yakin pada keberadaan Tuhan, seharusnya kamu juga meyakini bahwa segala yang terjadi dan kamu alami adalah ketetapan Tuhan. Lalu buat apa stres? Toh, kehidupan ini sudah diatur oleh kuasaNya. Kita cuma perlu mengusahakan yang terbaik dan serahkan hasilnya pada Tuhan.

Orang yang cenderung mudah stres umumnya gak percaya adanya kekuatan Tuhan yang mengatur kehidupan. Dia hanya yakin kalau segala yang didapatkan murni berasal dari kerja kerasnya. Makanya, saat usahanya gagal, stres  menyerangnya bertubi-tubi.

3.Kondisi fisik atau kesehatan

unsplash.com/ Florencia Potter

Bayangin aja gimana kalau kamu lagi sakit, tiba-tiba tertimpa masalah psikis? Pasti down dua kali lipat kan? Orang yang punya masalah kesehatan bakal lebih mudah terkena stress. Penyebabnya apa lagi kalau bukan karena kondisi fisik yang gak bagus saat ditimpa masalah.

Itulah kenapa banyak orang yang memilih untuk tidak mengatakan kabar buruk pada orang yang lagi sakit. Seandainya kabar buruk itu memang bisa ditangguhkan, memang lebih baik tunggu sampai orang itu kembali ke kondisi fisik yang prima.

4.Posisinya dalam lingkungan sosial

unplash.com/Etty Fidele

Orang yang mengurung diri dan gak punya tempat untuk berbagi, biasanya bakal mudah dihinggapi stres. Saat kamu diterima di lingkungan sekolah, kampus, kantor atau masyarakat, tentu kamu bakal punya banyak relasi yang bisa membantu dan meredakan bebanmu.

Menyibukkan diri dalam aktifitas sosial dan kegiatan positif juga bakal membantumu melupakan masalah yang bikin stres. Jadi, bagaimana keseharian seseorang itu bisa mempengaruhi tingkat stres yang diderita.

5.Persepsi terhadap stres itu sendiri

unsplash.com/Joshua Rawson-Harris

Stres itu ibarat hantu, kalau kamu makin ketakutan dan rasa waswas maka dia bakal makin sering menghampirimu. Persepsi tiap orang pada stres memang berbeda. Ada yang tanggapannya biasa aja, galau, risau bahkan sangat mengganggu. Semakin kamu menilai stres sebagai hal yang paling mengganggu, maka kemungkinan untuk menderita stres juga makin besar.

Gaes, itulah sederet faktor yang jadi penyebab mengapa tingkat stres tiap orang berbeda. Yuk, sayangi diri kita dengan menghindari faktor pemicu stres, sebab semuanya kembali pada dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nita Nurfitria
EditorNita Nurfitria
Follow Us