5 Manfaat Kesehatan Oregano, Lebih dari Sekadar Bumbu Masak

Minyak oregano memiliki komponen utama berupa timol dan carvacrol yang memiliki sifat antimikroba dan antibakteri untuk mengusir bakteri.

Berdasarkan studi laboratorium yang diterbitkan dalam jurnal Foodborne Pathogens and Disease tahun 2019, carvacrol dan timol dapat mencegah bakteri seperti Staphyloccus aureus (S. aureus) yang ada pada produk daging dan susu.

Walaupun dapat mengusir beberapa bakteri, kemampuan oregano dalam mencegah bakteri masih perlu dikaji lebih lanjut dalam berbagai penelitian medis.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrition Today tahun 2010 menemukan bahwa ekstrak oregano mungkin dapat membantu mencegah kerusakan DNA dalam sel tubuh akibat stres oksidatif, radiasi, dan mitogen, tipe protein yang bisa menyebabkan pembelahan sel yang tidak diinginkan.

Tim peneliti juga menemukan bukti bahwa kandungan carvacrol dan timol mungkin dapat mencegah pertumbuhan sel melanoma dan penyebaran kanker kulit.

Meski demikian, konsumsi oregano saja tidak cukup untuk mencegah kanker. Pola makan nabati yang bervariasi dan kaya akan antioksidan dapat membantu mencegah perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker.

Studi dalam jurnal PLOS One tahun 2013 menemukan bahwa Origanum majorana dapat membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan kanker payudara yang bermetastasis. Oregano majoranum atau marjoram masih satu famili dengan oregano. 

Senyawa dalam oregano bisa mendukung tubuh mengelola diabetes tipe 2. Hal ini selaras dengan penelitian yang diterbitkan dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research 2016. Penelitian tersebut menguji pengaruh ekstrak Origanum majoranum (OME) dengan menggunakan tikus percobaan.

Selama tiga minggu, tikus percobaan diberi ekstrak air OME dengan dosis 20 mg/kg dengan cara diminum. Hasilnya, OME mampu memperbaiki dislipidemia yang berhubungan dengan diabetes tipe 2. 

Karena ini, pantaslah ekstrak origanum ini dijadikan obat herbal yang bermanfat untuk pengobatan diabetes tipe 2. Di samping itu, origanum juga terbukti bisa meningkatkan resistansi insulin.

Selain menjaga kesehatan pasien diabetes tipe 2, dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, para peneliti mendapatkan fakta jika ekstrak oregano bisa mencegah diabetes tipe 1. Ini dikarenakan sifat antioksidan oregano yang dapat menaikkan sistem kekebalan.

Peradangan bisa terjadi karena sistem imun yang merespons cedera atau penyakit. Walaupun terkesan simpel, nyatanya peradangan kronis bisa menyebabkan penyakit berat seperti diabetes, penyakit jantung, dan kondisi autoimun yang tidak bisa disepelekan.

Untuk mengurangi peradangan, kamu bisa mengonsumsi oregano dengan kandungan carvacrol yang memiliki sifat antiinflamasi. Dari sebuah studi yang terdapat pada Journal of Medicalfood tahun 2012, dilaporkan bahwa carvacrol pada oregano dapat mengurangi pembengkakan atau peradangan hingga 57 persen.

Merujuk penelitian yang terbit pada jurnal ilmiah Research in Pharmaceutical Sciences tahun 2018, ditunjukkan bahwa oregano mengandung senyawa antidepresan yang dapat menenangkan saraf akibat stres kronis. 

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menggunakan tikus percobaan yang memiliki stres kronis. Selama 14 hari, tikus-tikus tersebut menerima pengobatan dengan oregano dan hasilnya memperlihatkan dampak positif.   

Itulah beberapa manfaat oregano bagi kesehatan yang bisa kamu dapatkan. Tapi ingat ya, tidak semua orang bisa mengonsumsinya karena adanya potensi alergi terhadap tanaman keluarga Lamiaceae seperti basil, lavender, oregano, sage, dan mint.

Jadi, bila ada riwayat alergi, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya, apalagi untuk alasan pengobatan. Selain itu, hindari konsumsi oregano sekitar 2 minggu sebelum menjalani operasi, karena bahan herbal ini bisa meningkatkan risiko perdarahan.