Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mitos Makanan Asin yang Harus Dicek Kebenarannya

ilustrasi makanan asin (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi makanan asin (pexels.com/Pixabay)

Makanan asin sering menjadi pilihan dalam pola makan sehari-hari, apalagi banyak yang praktis diolah dan dikonsumsi. Namun, karena populer dan telah dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, ada banyak mitos yang beredar.

Nah, inilah beberapa mitos seputar makanan asin yang perlu dicek dulu kebenarannya. Simak, ya!

1. Makanan asin dapat menyebabkan hipertensi

ilustrasi ikan kalengan (pexels.com/Karen Laårk Boshoff)
ilustrasi ikan kalengan (pexels.com/Karen Laårk Boshoff)

Meskipun terdapat asumsi bahwa makanan asin dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, tetapi ini tidak sepenuhnya benar.

Dilansir EatingWell, Lisa Young, seorang ahli gizi dari New York University, Amerika Serikat, mengatakan bahwa beberapa orang lebih rentan terhadap efek garam daripada yang lain. Tetap membatasi asupan garam adalah cara terbaik untuk mencegah hipertensi dengan memilih makanan yang rendah sodium.

2. Semua makanan asin tidak sehat

ilustrasi makanan dengan porsi seimbang (pexels.com/Leonardo Luz)
ilustrasi makanan dengan porsi seimbang (pexels.com/Leonardo Luz)

Banyak orang menganggap bahwa semua makanan asin adalah penyebab masalah kesehatan. Namun, tidak semua makanan asin buruk untuk kesehatan.

Beberapa jenis makanan asin seperti ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan mengandung nutrisi penting seperti protein, omega-3, dan serat. Pemilihan makanan asin yang sehat dan kaya nutrisi dalam jumlah yang tepat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan, menurut WebMD.

3. Makanan asin menyebabkan dehidrasi

ilustrasi ikan asin (unsplash.com/Sai Abhinivesh Burla)
ilustrasi ikan asin (unsplash.com/Sai Abhinivesh Burla)

Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, tetapi hal ini tidak berlaku untuk semua jenis makanan asin.

Karen Ansel, seorang ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics, menjelaskan bahwa beberapa jenis makanan asin seperti sayuran dan buah-buahan asin dapat membantu tubuh dalam mempertahankan keseimbangan cairan, seperti dilansir HuffPost.

4. Makanan asin tidak boleh dikonsumsi orang yang sedang diet

ilustrasi kacang-kacangan (pexels.com/Marta Branco)
ilustrasi kacang-kacangan (pexels.com/Marta Branco)

Orang yang sedang diet sering menghindari makanan asin karena takut akan penambahan berat badan. Namun, beberapa jenis makanan asin, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, dapat membantu meningkatkan proses penurunan berat badan.

Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, kacang-kacangan mengandung serat dan protein yang dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

5. Makanan asin dapat menyebabkan kembung

ilustrasi soy sauce yang rasanya asin (unsplash.com/GoodEats YQR)
ilustrasi soy sauce yang rasanya asin (unsplash.com/GoodEats YQR)

Banyak orang menghindari makanan asin karena takut menyebabkan perut kembung. Namun, Katherine Zeratsky, seorang ahli gizi dari Mayo Clinic, menyatakan bahwa kebanyakan orang tidak akan merasakan efek yang signifikan pada perut mereka setelah mengonsumsi makanan asin.

Pilih makanan asin yang rendah garam dan hindari makanan asin yang mengandung banyak bahan pengawet dan bahan kimia.

Makanan asin tidak sepenuhnya buruk bagi kesehatan, tetapi memilih yang sehat dan mengonsumsinya dalam jumlah sedang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Pilih makanan asin yang rendah garam, kaya akan nutrisi, dan rendah kalori untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Masrurotul Hikmah
EditorMasrurotul Hikmah
Follow Us