Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mengembalikan Performa di Gym setelah Ramadan, Jadi Konsisten!

ilustrasi pria melakukan gym (freepik.com/prostooleh)

Bulan Ramadan sering kali menyebabkan perubahan pola latihan dan asupan nutrisi, sehingga performa di gym mungkin mengalami penurunan. Selama sebulan penuh, tubuh menyesuaikan diri dengan jadwal makan yang berbeda dan durasi puasa yang cukup panjang. Hal ini dapat memengaruhi kekuatan otot, daya tahan, serta tingkat energi secara keseluruhan.

Setelah Ramadan berakhir, banyak orang ingin kembali ke rutinitas latihan dengan optimal, tetapi tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi. Jika dilakukan secara tergesa-gesa, risiko cedera dan kelelahan meningkat, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh secara efektif.

Berikut adalah ketujuh cara untuk mengembalikan performa di gym setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Simak, Bro!

1. Memulai dengan intensitas latihan yang bertahap

ilustrasi pria melakukan gym (freepik.com/jcomp)

Setelah satu bulan dengan aktivitas fisik yang lebih ringan, tubuh memerlukan waktu untuk kembali ke kondisi terbaiknya. Memulai latihan dengan intensitas tinggi secara tiba-tiba dapat menyebabkan kelelahan berlebih dan meningkatkan risiko cedera. Langkah yang lebih bijak adalah menyesuaikan kembali frekuensi serta beban latihan secara bertahap. 

Selain itu, pemanasan dan pendinginan yang memadai harus menjadi bagian dari setiap sesi latihan. Pemanasan yang baik akan meningkatkan sirkulasi darah dan membuat otot lebih siap untuk bergerak, sementara pendinginan membantu tubuh kembali ke kondisi normal setelah berolahraga. Latihan dengan pola progresif, seperti meningkatkan intensitas secara perlahan dalam dua hingga tiga minggu, dapat membantu tubuh beradaptasi tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

2. Menyesuaikan pola makan untuk mendukung pemulihan

ilustrasi pria memakan salad (freepik.com/freepik)

Selama Ramadan, pola makan mengalami perubahan drastis, yang dapat memengaruhi keseimbangan energi dan nutrisi dalam tubuh. Untuk mengembalikan performa di gym, pola makan harus disesuaikan agar memenuhi kebutuhan kalori, protein, dan mikronutrien penting. Konsumsi protein yang cukup sangat diperlukan untuk memperbaiki serta membangun kembali jaringan otot yang mungkin melemah selama bulan puasa.

Karbohidrat kompleks juga perlu menjadi bagian utama dari menu sehari-hari, karena memberikan sumber energi yang stabil untuk latihan. Asupan lemak sehat dari makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun akan membantu menjaga keseimbangan hormon yang mendukung performa fisik. Selain itu, memperbanyak konsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan asupan vitamin serta mineral yang diperlukan untuk pemulihan otot dan sistem kekebalan tubuh.

3. Menjaga hidrasi dengan baik

ilustrasi pria meminum air putih (freepik.com/karlyukav)

Selama Ramadan, tubuh mengalami perubahan pola konsumsi cairan karena waktu minum yang terbatas. Setelah kembali ke rutinitas latihan, menjaga hidrasi yang optimal menjadi faktor penting dalam meningkatkan performa di gym. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan energi, kram otot, dan gangguan dalam pemulihan otot setelah latihan.

Minum air putih dalam jumlah cukup sepanjang hari akan membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Jika melakukan latihan dengan intensitas tinggi, elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium juga perlu diperhatikan. Sumber elektrolit alami dapat diperoleh dari air kelapa, pisang, dan makanan tinggi mineral lainnya.

4. Mengatur pola tidur untuk pemulihan optimal

ilustrasi pria tidur (freepik.com/gpointstudio)

Selama Ramadan, pola tidur sering kali menjadi tidak teratur karena waktu sahur dan ibadah malam. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan produksi hormon pertumbuhan dan testosteron yang berperan dalam pembentukan otot serta pemulihan tubuh. Untuk kembali ke performa terbaik di gym, kualitas tidur harus diperbaiki dengan mengatur jadwal tidur yang konsisten setiap malam.

Tidur yang cukup akan mempercepat pemulihan otot, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menjaga keseimbangan hormon. Membatasi konsumsi kafein pada sore dan malam hari, serta menghindari penggunaan gadget sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Jika tidur tetap terganggu, meditasi ringan atau peregangan sebelum tidur dapat membantu tubuh lebih rileks dan memperbaiki pola tidur secara alami.

5. Fokus pada teknik latihan yang benar

ilustrasi pria melakukan gym (freepik.com/katemangostar)

Setelah jeda latihan selama Ramadan, kemungkinan terjadi penurunan kontrol gerakan dan stabilitas otot. Memastikan teknik yang benar dalam setiap latihan menjadi sangat penting agar terhindar dari cedera. Gerakan yang dilakukan dengan cara yang kurang tepat dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi dan otot yang belum sepenuhnya pulih.

Melakukan latihan dengan tempo yang lebih lambat dan fokus pada eksekusi gerakan yang tepat dapat membantu meningkatkan kembali koordinasi serta kekuatan otot. Jika diperlukan, penggunaan cermin atau rekaman video saat latihan dapat membantu mengevaluasi teknik yang digunakan. Selain itu, mendapatkan bimbingan dari pelatih atau rekan latihan yang lebih berpengalaman juga dapat membantu mengoreksi kesalahan dalam gerakan.

6. Memberikan waktu pemulihan yang cukup

ilustrasi pria melakukan yoga (freepik.com/freepik)

Setelah berpuasa selama sebulan, tubuh membutuhkan waktu untuk kembali ke ritme latihan yang optimal. Melakukan latihan berat tanpa memberikan waktu pemulihan yang cukup dapat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko cedera. Memberikan jeda istirahat antar sesi latihan menjadi langkah penting untuk mengembalikan performa secara maksimal.

Strategi pemulihan yang baik meliputi peregangan setelah latihan, terapi pijat untuk meredakan ketegangan otot, serta mengonsumsi makanan yang mendukung regenerasi sel otot. Selain itu, latihan ringan seperti yoga atau jalan santai dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kekakuan otot. Mengutamakan keseimbangan antara latihan dan istirahat akan mempercepat proses adaptasi tubuh setelah Ramadan.

7. Menjaga motivasi dan konsistensi

ilustrasi pria melakukan gym (freepik.com/prostooleh)

Kembali berlatih setelah Ramadan mungkin terasa menantang, terutama jika tubuh masih dalam tahap penyesuaian. Menjaga motivasi tetap tinggi menjadi kunci untuk mengembalikan performa di gym secara efektif. Menetapkan tujuan latihan yang realistis dan membuat rencana latihan yang terstruktur dapat membantu menjaga fokus dalam menjalani setiap sesi latihan.

Selain itu, menemukan lingkungan latihan yang positif, seperti bergabung dengan komunitas olahraga atau berlatih bersama teman, dapat memberikan dorongan tambahan. Musik dengan tempo yang sesuai, catatan perkembangan latihan, serta penghargaan atas pencapaian kecil juga dapat membantu mempertahankan semangat dalam menjalani rutinitas latihan.

Melalui penerapan ketujuh langkah ini, tubuh akan lebih siap menghadapi intensitas latihan yang lebih tinggi setelah Ramadan. Adaptasi secara bertahap, pola makan yang seimbang, serta waktu pemulihan yang cukup menjadi faktor utama dalam mengembalikan performa dengan aman dan efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifai
EditorRifai
Follow Us