Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sayuran Rendah Gula yang Baik untuk Kesehatan, Cocok buat Diabetes

ilustrasi memilih sayuran (pexels.com/Alesia Kozik)

Menjaga pola makan rendah gula merupakan langkah penting untuk kesehatan, terutama bagi mereka yang ingin mengontrol kadar gula darah atau mengurangi risiko diabetes. Salah satu cara paling mudah untuk menjaga asupan gula tetap rendah adalah dengan mengonsumsi sayuran yang secara alami rendah gula.

Jenis sayuran tersebut tidak hanya rendah kalori, tetapi juga kaya akan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Mereka dapat membantu menjaga berat badan, memperlancar pencernaan, serta mendukung kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh. 

Nah, berikut ini tujuh jenis sayuran rendah gula yang sangat baik untuk dimasukkan dalam menu harianmu. Selain enak dan bergizi, mereka juga sangat mudah diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Yuk, simak!

1. Bayam

Ilustrasi sayur bayam (pexels.com/@jhowell)

Bayam dikenal sebagai sayuran yang sangat rendah gula dengan hanya sekitar 0,4 gram gula per 100 gram. Selain itu, bayam adalah salah satu sumber utama serat yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Konsumsi bayam secara rutin juga dapat membantu menurunkan tekanan darah karena kandungan nitratnya yang tinggi. Dilansir Healthline, vitamin K yang ada dalam bayam sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan dapat mencegah osteoporosis di usia lanjut. 

Tak hanya itu, bayam juga mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan menjaga penglihatan tetap tajam. Bayam sangat mudah diolah, mulai dari ditumis, direbus, hingga dicampurkan dalam smoothie. Berkat kandungan kalorinya yang rendah, bayam sering kali menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan tanpa harus merasa kelaparan. 

2. Brokoli

Ilustrasi sayur brokoli (pexels.com/@polina-tankilevitch)

Brokoli adalah salah satu sayuran hijau yang sangat rendah gula, hanya sekitar 1,7 gram per 100 gram. Kandungan serat yang tinggi pada brokoli dapat membantu memperlancar pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Brokoli juga kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. 

Menariknya, brokoli juga mengandung senyawa sulforaphane yang diklaim mampu melindungi tubuh dari risiko kanker, terutama kanker usus besar. Selain itu, brokoli juga baik untuk kesehatan jantung karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Kamu bisa mengolah brokoli dengan berbagai cara, seperti mengukusnya untuk mempertahankan nutrisi atau menumisnya dengan sedikit minyak zaitun. Karena sifatnya yang rendah kalori dan padat nutrisi, brokoli sering kali direkomendasikan dalam menu diet sehat.

3.  Zucchini

Ilustrasi sayur zucchini (pexels.com/@angele-j)

Zucchini adalah sayuran rendah gula yang mengandung sekitar 1,5 gram gula per 100 gram. Salah satu kelebihan zucchini adalah kandungan airnya yang sangat tinggi, sehingga dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari. Zucchini juga merupakan sumber vitamin A yang sangat baik, yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Selain rendah kalori, zucchini juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Zucchini bisa diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari dipanggang, ditumis, hingga dijadikan mie rendah karbohidrat sebagai alternatif pasta. Karena kandungan gizinya yang tinggi dan kalorinya yang rendah, zucchini sering menjadi bagian dari diet sehat dan penurunan berat badan. Rasanya yang ringan membuat zucchini mudah dicampurkan ke dalam berbagai jenis makanan, mulai dari sarapan hingga makan malam.

4. Kembang kol

Ilustrasi sayur kembang kol (pexels.com/@karolina-grabowska)

Kembang kol adalah sayuran rendah gula dengan kandungan sekitar 1,9 gram per 100 gram, menjadikannya pilihan sayuran yang ideal untuk mereka yang ingin menjaga kadar gula darah. Selain rendah gula, kembang kol juga merupakan sumber serat yang baik, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memperlancar buang air besar. Kembang kol sering digunakan sebagai pengganti karbohidrat dalam menu diet rendah karbohidrat atau keto karena teksturnya yang mirip dengan nasi ketika dihaluskan.

Kembang kol juga mengandung banyak vitamin C, yang penting untuk menjaga kesehatan kulit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Antioksidan dalam kembang kol dapat membantu melawan peradangan dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Selain itu, kembang kol juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Kamu bisa mengolah kembang kol dengan cara dipanggang, direbus, atau dijadikan pengganti nasi.

5. Asparagus

Ilustrasi sayur asparagus (pexels.com/@fecundap6)

Asparagus dikenal sebagai salah satu sayuran rendah gula yang juga kaya akan nutrisi. Kandungan gula pada asparagus sekitar 1,9 gram per 100 gram, sehingga sayuran ini cocok bagi mereka yang ingin mengontrol asupan gula harian. Asparagus kaya akan vitamin K, yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan proses pembekuan darah. 

Selain itu, asparagus juga mengandung asam folat yang sangat baik untuk perkembangan otak dan dapat membantu mencegah cacat lahir pada janin. Tidak hanya itu, asparagus juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan di dalam tubuh. Mengonsumsi asparagus secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan karena kandungan serat prebiotiknya. Asparagus sangat fleksibel dalam pengolahannya, kamu bisa memanggangnya, menumisnya, atau bahkan mengukusnya.

6. Paprika

Ilustrasi sayur paprika (pexels.com/@kaip)

Paprika, terutama paprika hijau, adalah sayuran yang rendah gula dengan kandungan sekitar 2,4 gram gula per 100 gram. Selain rendah gula, paprika juga merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, bahkan lebih tinggi dibandingkan jeruk. Vitamin C sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mempercepat proses penyembuhan luka. 

Paprika juga mengandung serat yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Selain itu, paprika mengandung antioksidan seperti beta-karoten, yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker. Paprika bisa dimakan mentah sebagai camilan sehat atau diolah menjadi tumisan dan salad. Rasa manis alami dari paprika hijau membuatnya menjadi tambahan yang lezat dan bergizi dalam berbagai hidangan. 

7. Timun

Ilustrasi potongan sayur timun (pexels.com/@graphartory)

Timun adalah sayuran yang sangat rendah gula dan kaya akan kandungan air, membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Dalam 100 gram timun, hanya terdapat sekitar 1,7 gram gula, menjadikannya pilihan rendah gula yang sangat baik. Selain itu, timun juga mengandung vitamin K, yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan mendukung proses pembekuan darah. 

Timun juga mengandung antioksidan seperti flavonoid dan tanin, yang dapat membantu melawan peradangan serta melindungi tubuh dari radikal bebas. Menariknya, timun juga memiliki sifat diuretik alami, yang dapat membantu mengurangi retensi cairan dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Timun sangat fleksibel dalam pengolahannya, kamu bisa menikmatinya mentah, dijadikan acar, atau ditambahkan dalam salad.

Menjaga pola makan rendah gula sangat penting untuk kesehatan tubuh, terutama bagi kamu yang ingin mengontrol kadar gula darah atau menjalani diet khusus. Sayuran-sayuran seperti bayam, brokoli, zucchini, kembang kol, asparagus, paprika, dan timun adalah pilihan terbaik yang bisa kamu masukkan dalam menu harian.

Selain rendah gula, sayuran-sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Pastikan kamu tetap mengombinasikan sayuran dengan makanan lain yang seimbang untuk mendapatkan manfaat yang maksimal!

Referensi

Healthline. "Spinach 101: Nutrition Facts and Health Benefits". Diakses pada Oktober 2024. 
Healthline. "Broccoli 101: Nutrition Facts and Health Benefits". Diakses pada Oktober 2024. 
Medical News Today. "Everything to know about bell peppers". Diakses pada Oktober 2024. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
Delvia Y Oktaviani
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us