9 Manfaat Kesehatan Jambu Biji, Sehatkan Jantung hingga Cegah Kanker

Bagi kamu yang sedang menjalani diet, jambu biji bisa menjadi salah satu camilan yang kamu konsumsi untuk membantu menurunkan berat badan, nih. Healthline melansir bahwa jambu biji mengandung 12 persen dari asupan serat harianmu yang rekomendasikan. Kalori di dalamnya hanya mencapai 37. Angka ini sangat rendah dibandingkan jenis makanan lain.

Karena alasan tersebut, buah ini menjadi camilan rendah kalori yang mengenyangkan. Selain itu, jambu biji juga mengandung vitamin dan mineral yang sehat bagi tubuh. Selain mengonsumsinya secara langsung, kamu bisa mengolahnya menjadi jus yang segar.

Gak hanya membantumu menurunkan berat badan, jambu biji juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini berkat tingginya kandungan vitamin C yang dapat menurunkan risiko terhadap infeksi dan penyakit.

Dilansir Healthline, satu buah jambu biji menyediakan sekitar dua kali lipat asupan harian untuk vitamin C. Menariknya, ini hampir dua kali lipat dari jumlah yang kamu dapatkan dari mengonsumsi jeruk.

Sementara itu, meski tidak terbukti mencegah flu biasa, vitamin C telah terbukti mengurangi durasi pilek. Hal ini juga berkaitan dengan manfaat antimikroba, yang berarti membantu membunuh bakteri dan virus jahat yang dapat menyebabkan infeksi. Itulah mengapa penting untuk kamu memenuhi asupan nutrisi seperti vitamin C yang berperan penting menjaga sistem kekebalan tubuh. 

Sudah bukan hal yang asing lagi jika jambu biji memang terkenal akan manfaatnya bagi sistem pencernaan berkat kandungan seratnya. Bukan hanya buahnya, tetapi daunnya juga dikenal memiliki manfaat yang tak kalah penting.

WebMD melansir bahwa salah satu nutrisi penting yang terkandung di dalam jambu biji adalah serat. Zat ini terbukti membantu pencernaan dengan mengeraskan dan melunakkan tinja sehingga dapat meringankan gejala seperti diare dan sembelit.

Sementara itu, sebuah studi juga menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat membantu mengurangi intensitas dan durasi diare. Orang dengan gangguan pencernaan tertentu seperti sindrom iritasi usus besar dapat mengambil manfaat dari daunnya tersebut.

Siapa sangka jika jambu biji juga memiliki manfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Selain buahnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh dari ekstrak daun buah tersebut bermanfaat mencegah diabetes.

Mengutip dari Medical News Today, teh daun jambu biji dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dan memperbaiki gejala pada penderita diabetes tipe 2. Uji klinis yang dilakukan pada hewan di tahun 2010 menunjukkan bahwa minuman itu membantu meningkatkan resistensi insulin dan menurunkan kadar gula darah. Manfaat tersebut didapatkan dari senyawa dalam ekstrak daun jambu biji yang membantu memoderasi penyerapan glukosa setelah seseorang makan.

Manfaat jambu biji yang satu ini khusus bagi perempuan, terutama yang sering mengalami gejala nyeri menstruasi. Ekstrak daun dari buah tersebut menurut beberapa bukti disebutkan dapat mengurangi nyeri kram perut saat menstruasi.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 197 perempuan yang mengalami gejala nyeri, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 6 miligram ekstrak daun jambu biji setiap hari dapat mengalami penurunan intensitas nyeri haid. Ini tampaknya lebih kuat daripada beberapa obat penghilang rasa sakit. Selain itu, ekstrak daun jambu biji juga diduga dapat membantu meredakan kram rahim, seperti dilansir Healthline.

Jambu biji juga memiliki manfaat menjaga kesehatan kulit untuk mengurangi tanda penuaan seperti garis halus, keriput di wajah bahkan jerawat. Hal ini berkat kandungan vitamin dan antioksidan dalam jambu biji yang mampu melindungi kulit dari radikal bebas.

Dilansir Healthline, dalam satu penelitian tabung menemukan bahwa ekstrak daun jambu biji efektif membunuh bakteri penyebab jerawat. Hal ini dimungkinkan berkat sifat antimikroba dan antiinflamasinya. Meski begitu, tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk mencari tahu manfaat jambu biji dan ekstrak jambu biji dalam menjaga kesehatan kulit.

Wortel memang menjadi salah satu makanan populer yang sangat baik bagi kesehatan mata. Namun, selain itu, jambu biji ternyata juga memiliki khasiat yang sama, lho. Diketahui bahwa jambu biji juga mengandung vitamin A yang dapat membantu menjaga kesehatan mata.

Berkat kandungan vitamin A-nya, jambu biji ini memiliki manfaat untuk mencegah penurunan penglihatan dan membantu meningkatkan penglihatan. Hal ini dapat membantu memperlambat munculnya katarak dan degenerasi makula. Dilansir Food NDTV, meskipun kadar vitamin A-nya tidak setinggi wortel, buah itu tetap merupakan sumber nutrisi yang sangat baik bagi mata.

Manfaat jambu biji nyatanya memang gak bisa dipandang sebelah mata. Beberapa nutrisi di dalamnya disebut dapat menurunkan risiko pertumbuhan sel kanker. Kepada Food NDTV, Dr. Manoj K. Ahuja dari Rumah Sakit Sukhda, India mengatakan demikian. 

Menurutnya, kandungan likopen, kuersetin, vitamin C, dan polifenol di dalam jambu biji berperan penting sebagai antioksidan kuat yang bisa untuk menetralkan radikal bebas yang dihasilkan dalam tubuh. Ini dapat mencegah pertumbuhan sel kanker. Buah jambu biji telah terbukti berhasil menurunkan risiko kanker prostat dan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Selain mencegah risiko kanker, manfaat yang gak kalah baik dari jambu biji yaitu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kadar kolesterol. Food NDTV melansir bahwa jambu biji membantu meningkatkan keseimbangan natrium dan kalium tubuh sehingga dapat mengatur tekanan darah pada pasien yang mengalami hipertensi.

Buah ini juga membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL), yang ikut serta dalam perkembangan penyakit jantung. Buah ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). 

Gak hanya lezat, ternyata jambu biji memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Selain mengonsumsi secara langsung, kamu juga mengonsumsi jambu biji sebagai jus.

Namun, jangan mengonsumsi jambu biji terlalu banyak, ya. Apa pun yang berlebihan malah akan berdampak buruk bagi kesehatan. Jika kamu ingin menggunakan jambu biji sebagai alternatif pengobatan, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.