Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Aktivitas untuk Pertajam Fokus dan Daya Ingat, Ada Game Seru

ilustrasi kemampuan kognitf yang baik (pexels.com/Tara Winstead)

Melatih otak tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Otak yang aktif dan terlatih membantumu untuk berpikir lebih jernih serta cepat dalam berbagai situasi.

Selain itu, menjaga kesehatan otak dapat membantu dalam mengatasi penurunan kognitif akibat penuaan. Dengan melibatkan otak dalam aktivitas tertentu, kamu dapat memperlambat penurunan kognitif dan menjaga fungsi otak tetap optimal.

Lima aktivitas berikut ini terbukti secara ilmiah dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif seperti mempertajam fokus dan daya ingat. Apa saja itu? Scroll terus ke bawah dan temukan jawabannya!

1. Belajar bahasa asing bisa tingkatkan kapasitas otak, lho!

ilustrasi belajar basa asing (pexels.com/SHVETS production)

Pernah terpikir untuk belajar bahasa asing agar menambah keahlian pada CV? Ternyata, aktivitas ini bukan sekadar menambah keterampilan saja, tapi juga membantu otak kita tetap aktif dan sehat.

Bilingualisme atau kemampuan berbicara dalam dua bahasa dapat menyebabkan perubahan positif pada struktur otak. Khususnya dalam area yang berhubungan dengan cadangan saraf (NeuroImage, 2018).

Dalam kata lain, ketika kamu belajar bahasa asing, maka kapasitas otakmu akan bertambah dengan perkembangan cadangan saraf. Kapasitas ekstra dalam otak akan membantu kita melawan penurunan kognitif akibat penuaan.

Manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dari belajar bahasa baru antara lain peningkatan fungsi kognitif, daya ingat, dan keterampilan memecahkan masalah. Kamu bisa memulai belajar bahasa asing dengan memanfaatkan aplikasi ataupun mengikuti kelas bahasa online.

2. Main TTS atau Teka-Teki Silang bikin otak lebih aktif

ilustrasi game teka-teki silang (pexels.com/BOOM đź’Ą)

Sekilas bermain teka-teki silang tampak membosankan. Namun ternyata, permainan ini punya efek baik untuk otak yang gak bisa kamu anggap remeh, lho!

Mengisi kotak-kotak dengan kata yang tepat membutuhkan kemampuan kognitif yang cukup tinggi. Aktivitas ini mampu merangsang kosakata, penyimpanan memori, penyelesaian masalah, dan pengetahuan umum.

Efek ini ditemukan dalam studi yang dilakukan oleh jurnal NEJM Evidence selama 78 minggu pada peserta dengan mild cognitive impairment. Peserta yang memainkan TTS online ditemukan mengalami perbaikan fungsi kognitif di akhir studi.

Jadi, bermain teka-teki silang bukan lagi game membosankan dan tidak bermanfaat. Jika kamu ingin lebih fokus dan memori meningkat, main aja teka-teki silang!

3. Game sudoku bantu melatih fokus dan penalaran

ilustrasi game sudoku (unsplash.com/Richard Bell)

Sudoku atau permainan puzzle angka sudah populer sejak tahun 90-an. Game ini gak hanya asik untuk mengisi waktu luang, tapi juga dalam memelihara kemampuan kognitif.

Bermain Sudoku membutuhkan fokus mendalam dan kemampuan berpikir logis. Sehingga, area medial dan lateral dari prefrontal cortex pada otak lebih aktif (Translational Neuroscience, 2020).

Area prefrontal cortex berfungsi dalam pengambilan keputusan, penalaran logis, dan perencanaan. Aktifnya area ini akan memberikan efek peningkatan kemampuan kognitifmu.

Kamu akan lebih mudah untuk fokus dalam waktu yang lama dan mudah dalam melakukan penalaran. Aktifitas ini cocok banget buat kamu yang suka main game dan ingin meningkatkan kinerja otak!

4. Lakukan aktivitas membaca dan menulis untuk tingkatkan memori

ilustrasi membaca dan mencatat (pexels.com/Ron Lach)

Membaca memang sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Namun, bagaimana jika membaca bisa meningkatkan memori?

Saat membaca, cobalah untuk terlibat secara aktif dengan materi. Seperti membuat catatan atau menyoroti poin-poin penting. Cara ini efektif untuk mempertajam fokus, meningkatkan pemahaman, dan juga membantu dalam retensi memori.

Manfaat dari aktivitas ini dibuktikan oleh penelitian Journal of Student Research pada siswa berusia 13–18 tahun. Siswa yang mengetik catatan, menunjukkan retensi memori tertinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mencatat sama sekali.

Sudah gak ragu lagi, kan untuk membaca dan mencatat? Kamu bisa memulainya dengan membaca 2 atau 3 halaman buku dan menuliskannya pada jurnalmu. Aktifitas ini gak hanya menambah pengetahuan aja, tapi juga memorimu!

5. Go, game Tiongkok kuno melatih fokus dan kemampuan strategi

ilustrasi game Go (unsplash.com/Elena Popova)

Siapa sangka ada game dari Tiongkok kuno yang punya efek luar biasa untuk kinerja otak. Bermain Go tidak hanya melatih kemampuan kognitif, tetapi juga pemikiran strategis dan konsentrasi.

Penelitian dari pada 372 pemain Go yang mengikuti turnamen di Jerman, menemukan kecenderungan hasil Cognitive Reflection Test (CRT) yang sangat tinggi. Skor tersebut selaras dengan tingkat “Master” dari sang pemain Go.

Tes tersebut mengindikasikan kemampuan kognitif dari seseorang. Selain itu, pemain Go juga cenderung memiliki theory of mind yang lebih kuat. Yaitu kemampuan untuk memahami dan mengaitkan keadaan mental, seperti keyakinan serta emosi kepada diri sendiri dan orang lain.

Di tengah kehidupan yang semakin penuh tantangan, menjaga otak tetap tajam bisa jadi senjata utama kita. Coba deh, terapkan aktivitas-aktivitas kognitif di atas untuk meningkatkan daya ingat dan fokus. Yuk, mulai sekarang dan rasakan manfaatnya sendiri!

Referensi :

Anderson, J. A., Grundy, J. G., De Frutos, J., Barker, R. M., Grady, C., & Bialystok, E. (2018). Effects of bilingualism on white matter integrity in older adults. NeuroImage, 167, 143–150.

Devanand, D. P., Goldberg, T. E., Qian, M., Rushia, S. N., Sneed, J. R., Andrews, H. F., Nino, I., Phillips, J., Pence, S. T., Linares, A. R., Hellegers, C. A., Michael, A. M., Kerner, N. A., Petrella, J. R., & Doraiswamy, P. M. (2022). Computerized Games versus Crosswords Training in Mild Cognitive Impairment. NEJM Evidence, 1(12).

Ashlesh, P., Deepak, K. K., & Preet, K. K. (2020). Role of prefrontal cortex during Sudoku task: fNIRS study. Translational Neuroscience, 11(1), 419–427.

Khurana, T., & Frishman, J. (2022). Impact of Note-Taking Mediums on Memory Recognition. Journal of Student Research, 11(4).

Rieger, M. O., & Wang, M. (2021). Cognitive Reflection and Theory of Mind of Go Players. Advances in Cognitive Psychology, 17(2), 117–128.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us