Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Millennial Indonesia Harus Peduli Terhadap Stunting

brecorder.com

Istilah stunting mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Indonesia masih dikategorikan negara yang minim akan kesehatan, terutama dalam maslah gizi buruk. WHO menetapkan Indonesia sebagai Negara yang berstatus gizi buruk, dan WHO menetapkan batas toleransi stunting (tubuh pendek) minimal 20% atau seperlima dari jumlah keseluruhan balita.

Dijelaskan berdasarkan Bappenas, permasalahan gizi buruk di Indonesia tidak hanya dialami oleh masyarakat yang berekonomi rendah, namun juga dialami masyarakat menengah ke atas. Permasalahan ini terjadi, karena masyarakat Indonesia kurang memahami akan pentingnya asupan nutrisi.

Masalah gizi buruk di indonesia bisa dikatakan sangat serius untuk ditanggapi. Karena itu, kita sebagai #MillennialBEST harus mengetahui dan peduli akan stunting.

Inilah 5 alasan mengapa millennial harus peduli terhadap stunting.

1. Indonesia berada di urutan ke-4 di dunia

isyf.or.id

Indonesia berada di urutan ke-4 lho #MillennialBEST. Mengingat kembali kompetisi olahraga, Indonesia berada di urutan ke-4 di ASIAN Games, itu sebuah prestasi yang sangat bagus. Tetapi, mengingat masalah gizi buruk yang di alami warga indonesia akan kurangnya kesadaran terhadap balita yang mengalami asupan nutrisi kurang baik, bisa dibilang masalah yang sangat serius.

Tercatat sekitar 37% atau kurang lebih 9 juta jiwa. Dan bisa dikatakan 1 dari 3 anak Indonesia yang berumur 5 tahun ke bawah di kategorikan terkena stunting.

2. Stunting berjangka pendek dan panjang

watershedarts.com

Stunting bisa terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa lho. Dampak jangka pendek yaitu pada masa kanak-kanak, perkembangan menjadi terhambat, penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem pembakaran. Pada jangka panjang yaitu pada masa dewasa, timbul risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas.

3. Kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kelahiran

wbur.org

Menurut Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp. A(K), spesialis anak, konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dikutip dari situs dinkes.inhukab.go.id, stunting pada anak di bawah tiga tahun atau pada 1.000 hari pertama sulit untuk diperbaiki. Namun, ada harapan bisa diperbaiki ketika masa pubertas, tergantung bagaimana orangtua memaksimalkan asupan nutrisinya.

4. Stunting disebabkan karena faktor multidimensi

unsplash.com/ZachLucero

Selain faktor gizi kronis, sunting disebabkan faktor multidimensi yang memerlukan peran semua pihak. Contohnya, praktik pengasuhan yang kurang baik juga memberikan kontribusi pada stunting.

Pelatihan pola asuh yang baik untuk nutrisi anak dan pengetahuan mengenai nutrisi ibu hamil menjadi penting untuk dilakukan, terutama dengan melibatkan Ayah yang memiliki peran yang setara dengan ibu untuk pengasuhan anak.

5. Stunting rugikan negara 300 triliun

tonkit360.com

Stunting atau anak yang memiliki tubuh pendek pada umumnya akan berpotensi memiliki penghasilan 20% lebih rendah dari anak yang tumbuh optimal. Selain itu, stunting menyebabkan kognitif anak menurun. UNICEF juga memperkirakan stunting bisa menyebabkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merosot 3 persen, sedangkan analisis Qureshy tahun 2013 menyebut stunting dapat merugikan Indonesia sampai sebesar Rp 300 triliun per tahun dikutip dari situs beritasatu.com.

Bagaimana #MillennialBEST? kenapa kita harus peduli mengenai stunting. Ayo, sekarang kita mulai bersama untuk hidup sehat dan bersih agar terhindar dari stunting, agar generasi Indonesia selanjutnya terhindar dari stunting.

Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye nasional penanganan stunting mendorong komunikasi fokus dan integratif, melalui berbagai kanal komunitas. Dengan artikel ini bahwasanya dapat memberitahu dan menyampaikan akan pentingnya stunting untuk dicegah di negara Indonesia, karena stunting merupakan penyakit yang serius dan berbahaya untuk anak bangsa generasi selanjutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us