Studi: Video Game Bisa Bikin Otak Anak Makin Cerdas

Video game tidak selalu berdampak buruk

Bagi para orang tua, video game memiliki konotasi negatif. Selain kemalasan, konon video game bisa mengajarkan kekerasan hingga anak-anak melawan orang tua. Padahal, justru banyak anak yang diuntungkan dengan konten video game.

Selain mengajarkan anak-anak bahasa asing, ternyata studi terbaru menemukan keuntungan lain, yaitu video game bisa membuat otak anak cerdas.

1. Libatkan ribuan anak

Studi: Video Game Bisa Bikin Otak Anak Makin Cerdasilustrasi: bermain video game (pexels.com/cottonbro)

Di masa modern ini, media digital termasuk video game memang memengaruhi tumbuh kembang anak. Namun, efek video game terhadap kognitif anak masih samar dan diperdebatkan hingga saat ini.

Dimuat dalam jurnal Scientific Reports pada 11 Mei 2022, para peneliti Eropa memantau 9.855 anak berusia 9–10 tahun dari Amerika Serikat (AS) yang termasuk dalam studi Adolescent Brain Cognitive Development (ABCD).

2. Hasil: Bermain video game tingkatkan IQ anak

Para peneliti kemudian memantau anak-anak selama 2 tahun. Lalu, penelitian ini mem-follow up anak dan orang tua untuk mengetahui waktu bermain video game, menonton TV, atau berselancar di media sosial.

Menariknya, para peneliti mencatat bahwa media sosial tidak membawa dampak pada kecerdasan anak. Di sisi lain, kegiatan menonton TV dan bermain video game sama-sama meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini terlihat dari IQ yang bertambah 1,8 poin setelah menonton TV dan 2,55 poin setelah bermain video game.

"Meluangkan waktu lebih banyak menonton video atau bermain video game bisa meningkatkan kecerdasan [anak]," tulis para peneliti.

Baca Juga: Studi: Rajin Makan Sayur dan Buah Bikin Mental Anak Sehat

3. Kekurangan penelitian tersebut

Studi: Video Game Bisa Bikin Otak Anak Makin Cerdasilustrasi video game dan konsol (unsplash.com/Enrique Guzmán Egas)

Ada beberapa kekurangan yang perlu diketahui. Pertama, penelitian ini terbatas pada anak-anak Amerika, sehingga hasil bisa berbeda pada anak-anak dengan faktor demografis lain. Selain itu, laporan waktu bermain video game, menonton TV, atau bermain media sosial dilakukan mandiri, sehingga keakuratannya dipertanyakan.

Meski begitu, studi ini menampilkan bagaimana video game bisa berdampak positif pada perkembangan IQ anak. Verywell Mind mencatat bahwa usia dan kebudayaan bisa memengaruhi hasil. Oleh karena itu, perlu penelitian mendalam di anak-anak di kalangan usia dan budaya berbeda untuk mengukuhkan hasil penelitian ini.

4. Mengapa gaming bisa meningkatkan kecerdasan?

Dibanding nonton TV atau berselancar media sosial, main video game merangsang fungsi otak dengan memengaruhi reseptor dopamin sehingga otak bekerja memecahkan masalah dan mengatur strategi saat gaming. Hal ini tidak ditemukan saat berselancar di media sosial atau menonton TV karena otak lebih pasif.

Bermain video game multiplayer juga bisa meningkatkan kemampuan sosial, perhatian, dan komunikasi kolaborasi anak. Selain itu, dalam beberapa jenis video game, anak diajarkan mengenai berbagai pengetahuan mancanegara yang sekiranya tidak didapat di sekolah.

Seperti yang kita tahu, kecerdasan bukan terbatas pada angka saja. Sayangnya, tes kecerdasan saat ini memberikan informasi yang minim mengenai kecerdasan anak lainnya. Tiap anak memiliki kecerdasan dan cara belajarnya sendiri. Kebudayaan dan latar belakang yang berbeda bisa memengaruhi dampak video game terhadap anak.

Selain itu, umumnya, kecerdasan anak dikategorikan menjadi kecerdasan cair (berpikir dan menyelesaikan masalah) dan kecerdasan kristal (informasi yang didapat). Ada banyak bentuk kecerdasan, dan sayangnya, pengukuran kecerdasan masih berpihak pada kedua jenis kecerdasan tersebut.

5. Video game masih buruk di mata orang tua

Studi: Video Game Bisa Bikin Otak Anak Makin Cerdasilustrasi bermain video game (unsplash.com/Ella Don)

Di tengah konsep negatif video game untuk anak, studi ini menambah pundi bukti bahwa video game bisa bermanfaat untuk kecerdasan anak. Meski begitu, jika terlalu berlebihan, bukan tidak mungkin efeknya malah berbalik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana video game bisa memengaruhi kedewasaan seseorang.

Stereotip umum mengenai gamer adalah bahwa mereka masih terlalu kecil hingga sering bertingkat tak sopan atau malah terlalu tua dan hidup bak parasit. Padahal, berbagai data menyatakan sebaliknya. Gamer memiliki beragam cerita, hidup baik-baik saja, atau malah sudah berkeluarga atau sukses mengejar mimpinya.

Untuk menyerap manfaat dari video game, alangkah baiknya jika dunia menghilangkan dulu stereotip mengenai video game dan para gamer. Dan tentu saja, orang tua bisa menemani anak bermain game sehingga bisa memberikan pelajaran juga untuk anak di kala bermain atau membatasi waktu agar bisa rehat sejenak. Tidak sulit, kan?

Baca Juga: Sukses dalam Hidup, 5 Cara Ilmiah Mengembangkan Kecerdasan Emosi

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya