4 Bahaya Dating Apps bagi Kesehatan, Gunakan Sewajarnya!

Bagi banyak orang, teknologi telah membuat aktivitas mencari pasangan menjadi lebih mudah. Kalau dulu, orang menemukan jodohnya di sekitar rumah, sekolah, kantor, dan tempat bermain. Saat ini, orang bisa menemukan pasangan di berbagai belahan dunia berkat teknologi.
Dating apps merupakan media yang banyak diminati orang untuk mencari pasangan. Tak terbatas pada pasangan, ini juga digunakan untuk mencari komunitas.
Sayangnya selain mendekatkanmu dengan calon pasangan, dating apps juga berisiko membahayakan kesehatan fisik maupun mental. Yuk, cari tahu apa saja bahaya dating apps bagi kesehatan.
1. Merusak kepercayaan diri

Menurut sebuah penelitian tentang suatu dating apps, mereka yang menggunakan dating apps melaporkan tingkat kepuasan yang lebih rendah terkait wajah dan tubuh mereka dibandingkan dengan non pengguna dating apps. Penelitian ini dimuat dalam jurnal American Psychological Association tahun 2016.
Ini kemungkinan karena pengguna dating apps merasa perlu menampilkan dirinya secara menarik di aplikasi online. Sebab, tampil menarik diyakini membuat dirinya lebih banyak dilirik oleh orang asing di dunia maya. Sebaliknya, jika tidak banyak dilirik, seseorang akan merasa bahwa dirinya kurang menarik.
2. Menyebabkan stres dan kecemasan

Dating apps memberikan banyak sekali pilihan pengguna yang berpotensi menjadi jodoh. Sayangnya, ini lebih banyak berakhir dengan penolakan dan perpisahan daripada berjodoh. Tentu saja, ini dapat memicu kekecewaan.
Ada juga perasaan tertekan karena merasa bahwa seseorang harusnya bisa menemukan pasangan dalam waktu dekat dengan bantuan dating apps. Dilaporkan oleh Verywell Mind bahwa pengguna aplikasi kencan menghadapi stres tiga kali lebih besar dibandingkan mereka yang bukan pengguna aplikasi kencan.
3 Infeksi menular seksual

Selain mencari pasangan resmi, dating apps juga kerap digunakan untuk mencari pasangan hookup. Sebagai informasi, hookup didefinisikan sebagai pertemuan seksual tanpa komitmen dengan pasangan yang tidak romantis.
Hookup tidak datang tanpa risiko. Melakukan aktivitas seksual dengan orang asing yang tidak kamu ketahui kesehatannya berisiko menyebabkan infeksi menular seksual (IMS). Dilaporkan Verywell Mind, setiap tahunnya, hookup bertanggung jawab atas 50 persen dari seluruh kasus IMS dan kurang dari 50 persen orang menggunakan kondom saat berhubungan seks. Semakin sering hookup dilakukan, tentunya risiko terjadinya IMS semakin meningkat.
4. Frustasi

Dengan dating apps, kamu hanya tinggal menggeser layar untuk menemukan pasangan potensial. Jadi, kamu mempunyi banyak pilihan. Sayangnya, pilihan tanpa batas tidak selalu merupakan hal yang baik.
Sebuah eksperiman yang dikenal sebagi ‘eksperimen selai’ menemukan bahwa pembeli bahan makanan lebih cenderung melakukan pembelian ketika dihadapkan pada enam pilihan selai, dibandingkan 24 atau 30. Penelitian ini dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology tahun 2000.
Konsep yang sama mungkin berlaku untuk dating apps. Kamu bertemu banyak sekali orang sehingga tidak dapat mengambil keputusan dan tidak mengambil keputusan sama sekali. Untuk menjaga diri tetap terkendali, ada baiknya membatasi pilihan calon antara lima hingga sembilan orang, alih-alih menggeser tanpa henti.
Dating apps banyak digunakan untuk mencari pasangan. Namun, jangan berekspektasi terlalu tinggi tentang aplikasi ini dan gunakanlah sewajarnya. Selalu utamakan keselamatan saat berkencan online dan tatap muka.