Berkenalan dengan Wedang Secang, Bisa Bantu Menjaga Kebugaranmu 

Tanaman secang (Caesalpinia Sappan L.) adalah salah satu tanaman herbal sumber antioksidan alami yang sering dikonsumsi masyarakat sebagai minuman tradisional.

Secang dikenal dengan nama lokal yang berbeda-beda di Indonesia, seperti seupeng (Aceh); cacang (Minangkabau); cang (Bali); dolo atau sapang (Makassar); dan sebagainya.

Bagian vegetatif tumbuhan secang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Bagian batang, kulit batang, dan polong dapat menghasilkan warna merah cerah dan ungu muda serta akarnya dapat menghasilkan warna kuning.

Wedang secang merupakan minuman tradisional yang terbuat dari kayu secang, sehingga memberikan warna merah segar seperti anggur (wine). Warna merah ini dihasilkan dari senyawa brazilin yang terkandung di dalamnya.

Selain kayu secang, di dalam wedang secang juga terdapat rempah-rempah lain seperti jahe, cengkih, serai, kayu manis, kapulaga, pala, gula pasir, dan garam.

Aroma serta rasa pedas jahe sangat terasa dalam minuman ini karena merupakan rempah yang paling banyak jumlah penggunaannya dibandingkan rempah lain. Sekalipun digunakan dalam jumlah yang kecil, tetapi rempah lainnya tetap memengaruhi aroma minuman secang yang dihasilkan seperti aroma menyegarkan dari cengkih dan kayu manis.

Melansir Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian tahun 2011, wedang secang dapat dibuat dengan cara merebus air sebanyak 1 liter, kemudian tambahkan rempah sesuai formulasi berikut:

• Secang 5 batang (1 cm)
• Jahe 100 gram
• Cengkir 2 buah
• Serai 2 buah
• Kayu manis 2 batang (1 cm)
• Kapulaga 2 butir
• Pala 1/3 buah
• Gula pasir 100 gram
• Garam 1 sendok teh

Masak kurang lebih 45 menit dengan api kecil hingga mendidih. Selanjutnya, air rempah disaring dan siap kamu minum. Minuman ini cocok diminum saat cuaca dingin seperti musim hujan saat ini.

Mengutip laporan dalam Jurnal Gizi Klinik Indonesia tahun 2020, secang mengandung sumber antioksidan alami dalam bentuk polifenol seperti xanthone, coumarin, chalcone, flavonoid, homoisoflavonoid, dan brazilin. Aktivitas antioksidan yang tinggi dari ekstrak kayu secang juga diduga karena kandungan terpenoid, seperti monoterpen dan diterpen.

Selain itu, karena di dalam wedang secang terdapat rempah-rempah lain, sehingga juga mengandung berbagai komponen aktif yang dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan.

Komponen aktif rempah-rempah kebanyakan berasal dari senyawa fenol, di antaranya yaitu brazilin dan brazilein (secang); zingiberen, gingerol, dan shogaol (jahe); eugenol (cengkih);, geraniol, citronellal, citronellol, lemonene (serai); sineol dan sinamaldehida (kayu manis); cineol dan pinen (kapulaga); serta myristicin dan safrol (pala).

Oleh masyarakat pedesaan, secang dipercaya dapat mengurangi kadar kolesterol, menghilangkan rasa pegal dan capek, menyegarkan badan, dan memperlancar peredaran darah.

Secara empiris, wedang secang terbukti dapat meningkatkan stamina tubuh, mampu mengatasi perut kembung dan masuk angin, serta sebagai penghangat tubuh.

Sebuah laporan dalam Jurnal Gizi Klinik Indonesia tahun 2020 menyebutkan, pemberian secang celup dengan dosis 3,8 g yang diseduh dengan 200 ml air hangat selama 4 minggu setiap pagi dapat meningkatkan kebugaran jasmani secara signifikan, sehingga minuman ini cocok digunakan sebagai salah satu minuman alternatif untuk meningkatkan kebugaran jasmani kita.

Itulah ulasan seputar wedang secang yang bisa bikin badan kamu sehat dan bugar. Indonesia ini kaya akan rempah-rempah alami yang bisa digunakan sebagai obat herbal keluarga.

Ketersediaannya yang murah, mudah dan melimpah, bisa jadi alternatif pengobatan berbagai masalah kesehatan. Dengan pemanfaatan dan penggunaan yang tepat guna, kita bisa memperoleh manfaat kesehatan dari tanaman herbal di sekitar kita.