Bolehkah Berbagi Sabun Batang dengan Orang Lain?

- Sabun batangan dapat mengandung dua hingga lima jenis kuman.
- Penelitian menunjukkan bahwa sabun batangan terkontaminasi kuman, sehingga lebih baik menggunakan sabun cair dalam dispenser.
- Para peneliti sepakat bahwa meskipun berbagi sabun batangan umumnya aman, tetapi ada risiko penyebaran infeksi MRSA, yaitu infeksi Staph yang kebal antibiotik.
Saat kamu sedang di suatu tempat dan ingin mencuci tangan, lalu di sana hanya menyediakan sabun batangan untuk digunakan bersama-sama, apakah kamu akan memakainya?
Bagi beberapa orang, berbagai sabun batangan bukanlah suatu masalah. Namun, bagi sebagian lainnya, sabun batang hanya diperuntukkan bagi diri sendiri dan tidak boleh dipakai bersama-sama.
Alasannya, berbagi sabun batang membuat kuman menyebar dari satu orang ke orang lain. Namun, apakah berbagi sabun batang seburuk itu? Ataukah, kebiasaan ini sebenarnya aman saja untuk dilakukan?
Agar tidak bingung lagi, di sini kita akan membahas bolehkah berbagi sabun batangan dengan orang lain?
1. Ada kuman pada sabun batang
Meskipun sabun banyak dipercaya untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan kuman, tetapi sabun itu sendiri belum tentu dapat membersihkan dirinya sendiri. Bahkan, beberapa penelitian menemukan adanya bakteri pada sabun.
Misalnya, penelitian yang dilakukan pada bulan April hingga Juni 2006 menemukan bahwa sabun batangan menampung dua hingga lima jenis kuman yang berbeda.
Penelitian lain pada tahun 2015 yang dilakukan di rumah sakit menemukan bahwa sekitar 62 persen sabun batangan terkontaminasi kuman.
Kuman yang ditemukan menempel pada sabun batang meliputi bakteri Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella, Staph, juga virus seperti norovirus dan rotavirus.
Karena alasan tersebut, sabun batangan sebaiknya tidak digunakan di toilet umum untuk mencuci tangan. Sabun cair dalam dispenser adalah pilihan paling aman.
2. Apakah sabun batangan bisa menularkan penyakit?

Karena ditemukan adanya kuman pada sabun batang, para peneliti sepakat bahwa sabun tidak menularkan penyakit secara umum.
Dalam sebuah studi lampau, beberapa peneliti melakukan serangkaian eksperimen yang secara sengaja mengontaminasi tangan mereka dengan sekitar lima miliar bakteri. Bakteri tersebut merupakan strain penyebab penyakit, seperti Staph dan E. coli.
Para ilmuwan kemudian mencuci tangan mereka dengan sabun dan meminta orang kedua mencuci tangan dengan sabun yang sama. Para peneliti menemukan, bakteri tidak berpindah ke pengguna kedua dan menyimpulkan tingkat bakteri yang mungkin ada pada sabun batangan tidak termasuk dalam kategori bahaya.
3. Infeksi yang bisa disebarkan
Meskipun berbagi sabun batangan umumnya aman, tetapi ada satu infeksi yang dapat menyebar. Infeksi tersebut adalah methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), yaitu infeksi Staph yang kebal antibiotik.
Bakteri ini jauh lebih kuat dibandingkan virus. Karena itu, kamu tidak direkomendasikan untuk berbagi benda-benda pribadi, salah satunya sabun batangan.
4. Cara berbagi sabun batang dengan aman

Jika kamu memang perlu berbagi sabun batangan, kebiasaan di bawah ini akan mengurangi risiko penyebaran kuman dan hal berbahaya lainnya pada orang lain. Berikut ini cara berbagi sabun dengan aman:
- Bersihkan sebelum dan setelah digunakan: Setelah selesai menggosok, segera bilas sabun batangan. Demikian pula, agar aman, bilas sabun sebelum digunakan untuk membersihkan tubuh atau wajah.
- Gosok selama beberapa detik: Bakteri suka menempel pada gelembung sabun. Kotoran kemudian akan dicuci ke saluran pembuangan. Jadi, sebaiknya gosok hingga berbusa selama 20 hingga 30 detik sebelum sabun dibilas.
- Keringkan: Bakteri tumbuh subur di tempat yang lembap. Sabun batangan yang basah akan memberikan peluang bagi kuman untuk berkembang biak. Jadi, pastikan sabun ditaruh di tempat yang kering. Mengeringkan sabun akan membuat jumlah bakteri menurun sehingga menurunkan risiko perpindahan bakteri.
5. Alternatif untuk berbagi sabun
Jika memungkinkan, pilihlah sabun cair, baik untuk mencuci tangan maupun tubuh. Sabun cair lebih aman karena tidak memungkinkan bakteri dan kotoran berpindah dari satu orang ke orang lain.
Namun, jika kamu sedang mengalami keadaan darurat, misalnya sedang berada di luar dan hanya ada sabun batang yang dapat diakses, tidak apa-apa menggunakannya.
Mencuci tangan adalah salah satu pertahanan terbaik dalam penularan penyakit. Jadi, mencuci tangan dengan sabun batang yang digunakan bersama tetap lebih baik daripada tidak mencuci tangan sama sekali. Yang terpenting, ikuti pedoman di atas saat berbagi sabun batangan.
Bisa disimpulkan bahwa berbagi sabun batang sebenarnya tidak buruk, asalkan kamu melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran kuman, seperti membilas sabun sebelum dan sesudah digunakan, menggosok selama 20 hingga 30 detik, dan membiarkan sabun mengering setelah digunakan.
Referensi
Hegde, Pp, At Andrade, and K Bhat. “Microbial contamination of ‘In use’ bar soap in dental clinics.” Indian Journal of Dental Research 17, no. 2 (January 1, 2006): 70.
Biswal, Manisha, Amber Prasad, Navneet Dhaliwal, A K Gupta, and Neelam Taneja. “Increase in hospital purchase of hand hygiene products: The importance of focusing on the right product.” American Journal of Infection Control 43, no. 7 (July 1, 2015): 765–66.
Bannan, E. A., and L. F. Judge. “Bacteriological Studies Relating to Handwashing.” American Journal of Public Health and the Nations Health 55, no. 6 (June 1, 1965): 915–22.
Livestrong.com. Diakses pada Agustus 2024. How Bad Is It Really to Share a Bar of Soap?